Bagaimana cara upgrade software
|
Seringkali pertanyaan ini muncul di mailing list dan berikut kami akan mencoba menjelaskan.
Sebetulnya untuk upgrade software diperlukan beberapa peripheral yang tidak tersedia di pasaran, namun seringkali banyak juga orang-orang yang berusaha membuat alat subtitusi untuk memungkinkan pelaksanaan upgrade software tanpa melalui service center resmi.
Untuk proses upgrade software sendiri ada beberapa macam versi tergantung dari merk dan type ponsel, sehingga bisa dikatakan tidak ada proses upgrade software yang universal untuk semua merk ponsel.
Siemens keluarga 25 dan 35 misalnya, adalah ponsel yang gampang-gampang sukar untuk diupgrade, mengapa karena dengan bermodal sebuah kabel data maka proses upgrade bisa dilakukan dengan komputer PC biasa, namun masalahnya sekarang adalah mencari image software yang akan di masukkan di ponsel, karena image ini tidak tersedia bebas di internet ataupun di Siemens service center, so singkatnya bila anda punya kabel data dan anda sudah punya image software plus software lain sebagai pendukung bisa dikata anda bisa melakukan upgrade software sendiri.
Ericsson, untuk versi lama Ericsson proses upgrade tidak terlalu jauh berbeda dengan Siemens, namun untuk versi yang terbaru, sepertinya proses upgrade tidak semudah versi lamanya, ini dikarena selain program flashernya sudah ada yang baru, juga image softwarenya juga tidak bisa didapat dengan mudah.
Motorola, sampai sekarang mungkin cuma ponsel ini yang jarang mendengar istilah upgrade software, meskipun pada kenyataannya istilah tersebut ada yaitu upgrade untuk language dan beberapa tambahan feature sehingga kadangkala versi baru ponsel Motorola tidak lain hanyalah beda di softwarenya saja. Selain itu karena sistem distribusi Motorola di Indonesia yang masih kurang teratur mengakibatkan juga simpang siurnya masalah upgrade software ini, karena tiap service center hanya mau menerima service dari distributornya sendiri-sendiri.
Nokia, mungkin merk ponsel ini yang paling banyak terdengar istilah upgrade software, dan sebetulnya untuk melakukan upgrade software di ponsel ini membutuhkan sebuah perangkat diluart PC yang disebut TDF-4 yaitu sebuah box yang mungkin seukuran osiloskop, dan dilengkapi dengan panel-panel lain. Namun seiring banyaknya pengguna ponsel ini mengakibatkan semakin banyak pula orang-orang yang ingin melakukan upgrade software sendiri, maka mulai bermunculanlah program-program Flasher buatan sendiri yang reliabilitasnya tidak bisa dijamin, yang terkenal misalnya adalah Dejan Flasher yang dibuat oleh Dejan, dia menjanjikan proses upgrade yang simple dengan proses kurang dari 10 menit, namun menurut beberapa orang yang pernah menggunakan software ini, ternyata Dejan Flasher yang beredar luas dengan menggunakan sebuah kabel saja bukan merupakan Full Flasher, melainkan hanya partial flasher, sedangkan untuk Full Flasher Dejan mengeluarkan versi lain dari flashernya yang sudah menggunakan sebuah alat tambahan yang harganya juga lumayan mahal yaitu sekitar US$ 9000 meskipun harga ini masih lebih murah dan mudah didapat daripada perangkat original Nokia yang sehraga US$ 45000, sehingga hasil upgrade dari Dejan Flasher yang menggunakan sebuah kabel dengan paralel port tidak bisa sama persis dengan hasil upgrade dari Nokia service center, selain itu file image yang akan di flashkan di Dejan flasher ternyata ukurannya tidak sama dengan file image yang ada di Nokia service center, sehingga bisa dipastikan bahwa hasilnya tidak akan sama.
Kesimpulan, untuk sementara ini belum ada software pihak ke tiga yang bisa menggantikan proses upgrade dengan biaya ringan yang dilakukan service center, dan oleh karena itu untuk sementara ini jalan paling aman dan pasti untuk upgrade software hanyalah di Service center resmi masing-masing merk ponsel, kecuali anda berniat membuka sebuah service center untuk ponsel, maka bolehlah anda berinvestasi untuk hal itu, tapi ingat untuk mendapatkan image file dan program-program pendukung lainnya juga tidaklah mudah.
|