Doa Sesudah Komuni
|
St. Padre Pio menderita sengsara selama Konsekrasi. Ia bercahaya selama Komuni. Ia melihat para malaikat dan para kudus. Ia menyaksikan kemuliaan Tuhan dan surga terbuka. Selama Misa berlangsung, St. Padre Pio tampak menatap tajam ke suatu dimensi yang lain.
Apakah Bunda Maria selalu hadir dalam setiap Misa, demikian orang bertanya kepadanya. “Ya.” Apakah para malaikat juga selalu hadir? “Segenap penghuni kerajaan surga hadir.”
|
Tinggallah bersamaku, Tuhan, aku amat membutuhkan kehadiran-Mu, agar aku tidak melupakan-Mu. Engkau tahu betapa mudahnya aku meninggalkan-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku lemah dan aku membutuhkan kekuatan-Mu, agar aku tidak seringkali jatuh.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah hidupku dan tanpa-Mu aku tanpa gairah hidup.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena Engkau-lah terangku dan tanpa-Mu aku dalam kegelapan.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, untuk menyatakan kehendak-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, agar aku mendengar suara-Mu dan mengikuti-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena aku rindu untuk mencintai-Mu sehabis-habisnya dan selalu berada dalam hadirat-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, jika Engkau menghendaki aku setia kepada-Mu.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, aku rindu menjadikan jiwaku yang malang ini sebagai tempat penghiburan bagi-Mu, sebuah pelabuhan Cinta.
Tinggallah bersamaku, ya Yesus, karena malam menjelang, siang segera pergi, dan kehidupan akan berakhir; kematian, pengadilan dan kehidupan kekal semakin dekat. Amatlah penting bagiku untuk memperbaharui kekuatanku supaya aku tidak berhenti di tengah jalan dan untuk itu, aku membutuhkan Engkau. Malam menjelang dan kematian semakin dekat, aku takut akan kegelapan, pencobaan-pencobaan, kekeringan, salib serta penderitaan.
Oh, betapa aku membutuhkan-Mu, ya Yesus-ku, dalam malam pengasingan ini!
Tinggallah bersamaku malam ini, ya Yesus, dalam hidup yang sarat dengan mara bahaya, aku membutuhkan Engkau.
Ijinkan aku mengenali-Mu sama seperti para murid mengenali-Mu pada saat pemecahaan roti, agar Ekaristi Kudus menjadi Terang yang menghalau kegelapan, menjadi kekuatan yang menopang daku, menjadi satu-satunya sukacita jiwaku.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena pada saat kematianku, aku rindu untuk tetap bersatu dengan-Mu, jika tidak dengan Komuni, setidak-tidaknya dengan rahmat dan cinta.
Tinggallah bersamaku, Tuhan, karena hanya Engkau sajalah yang aku rindukan, Cinta-Mu, Rahmat-Mu, Kehendak-Mu, Hati-Mu, Roh-Mu, karena aku mencintai-Mu dan aku tidak menghendaki yang lain selain dari mencintai-Mu lebih dan lebih lagi.
Dengan cinta yang teguh, aku hendak mencintai-Mu dengan segenap jiwaku sementara aku di dunia dan kelak mencintai-Mu dengan sempurna dalam keabadian.
Amin.
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net”
|