AM
|
:
|
Di samping jutaan pengagumnya, bukankah Padre Pio juga mempunyai banyak musuh?
|
GA
|
:
|
Padre Pio sangat dicintai, tetapi ia juga menderita penganiayaan dari musuh-musuh yang mengerikan. Saya tidak berbicara mengenai musuh manusia, yang mungkin sesat karena dusta, prasangka ataupun salah paham. Musuh Padre Pio yang sesungguhnya adalah roh-roh jahat yang mengepungnya. Tidak seperti yang diberitakan beberapa laporan, Padre Pio senantiasa menghormati serta menjunjung tinggi para superiornya; ia senantiasa taat kepada mereka, walau seringkali ketaatan itu harus dibayar dengan pengorbanan besar dari pihaknya. Pertempuran yang sengit dan terus-menerus dalam hidup Padre Pio adalah dengan musuh-musuh Tuhan dan musuh-musuh jiwa manusia, yaitu setan yang berusaha menjerat jiwanya.
|
AM
|
:
|
Bilamanakah pertempuran itu dimulai? Apakah hal itu menyangkut pertempuran fisik atau penglihatan-penglihatan dari setan?
|
GA
|
:
|
Setan senantiasa adalah roh halus, tetapi guna menyatakan dirinya, ia mengambil aspek yang dapat sangat provokatif dan mencelakakan jiwa: kengerian, bujuk rayu, tipu muslihat. Sejak masa kanak-kanak, Padre Pio menikmati penglihatan-penglihatan surgawi, namun demikian ia juga mengalami kehadiran roh-roh jahat yang mengerikan, yang menyiksanya dengan cara yang paling menakutkan. Terkadang mereka menderanya dengan rantai-rantai yang berat, meninggalkannya dalam keadaan memar lebam dan berdarah. Terkadang mereka menampakkan diri dalam rupa biantang-binatang yang menyeramkan. Banyak sekali biografi yang menceritakan pertempuran antara Padre Pio dengan roh-roh jahat.
|
AM
|
:
|
Adakah orang-orang lain yang melihat serangan-serangan bengis ini?
|
GA
|
:
|
Untungnya, Padre Pio sendiri banyak bercerita mengenai pertempurannya dengan roh-roh jahat. Terutama, tulisan-tulisan yang ditujukan kepada pembimbing rohaninya pada tahun 1911 di biara Venafro, sangat terang dan jelas. Itulah untuk pertama kalinya Padre Pio mengungkapkan kehidupan rohaninya yang kaya, baik penglihatan-penglihatan surgawi maupun aniaya roh-roh jahat. Adakalanya Padre Pio berbicara begitu bebas dengan Santa Perawan dan Tuhan, tanpa menyadari bahwa biarawan-biarawan yang lain mungkin ada di dekatnya dan mendengarkannya.
|
AM
|
:
|
Apakah yang dikatakan Padre Pio kepada pembimbing rohaninya?
|
GA
|
:
|
Setan akan menampakkan diri kepadanya dalam rupa seekor kucing hitam yang buruk, atau dalam rupa seekor binatang yang sungguh menjijikkan. Jelas, tujuannya adalah untuk menerornya dengan kengerian. Di lain waktu, roh-roh jahat datang sebagai gadis-gadis muda, telanjang dan menggairahkan, menarikan tari-tarian mesum, guna mencobai kemurnian imam muda ini. Tetapi, Padre Pio merasa bahwa bahaya yang terbesar adalah ketika iblis berusaha menipunya dengan mengambil rupa salah seorang dari para superiornya (superior provincial atau pembimbing rohani) atau dalam rupa para kudus (Tuhan, Santa Perawan, atau St Fransiskus Asisi).
|
AM
|
:
|
Bagaimana Padre Pio melindungi diri?
|
GA
|
:
|
Ia belajar “ilmu ibu jari,” yang juga kita dapati dalam tulisan-tulisan St Theresia dari Avila, dan yang diajarkannya pula pada sebagian dari anak-anak rohaninya. Padre Pio memperhatikan adanya suatu sikap perlahan-lahan apabila Santa Perawan atau Tuhan pertama kali muncul, diikuti perasaan damai ketika penglihatan berakhir. Sebaliknya, setan yang mengambil rupa tokoh kudus membangkitkan dengan segera perasaan sukacita dan keterpikatan, yang sesudahnya digantikan oleh rasa sesal dan kesedihan.
|
AM
|
:
|
Apakah Padre Pio pernah mengalami kehadiran setan dalam diri orang-orang yang datang kepadanya?
|
GA
|
:
|
Ya, dalam hal ini ia dapat dengan jelas melihat apakah seseorang dirasuki setan. Ia akan menyampaikan bahaya tersebut kepada orang yang bersangkutan secara pribadi. Saat-saat genting kadang terjadi dalam kamar pengakuan. Dalam pengakuan dosa, kadang kala Padre Pio membuat suatu gerakan seolah mengusir sesuatu. Mungkin, ia memohon kepada Tuhan agar membebaskan peniten dari suatu pencobaan atau kebiasaan jahat. St Alfonsus, yang ahli dalam hal-hal demikian, menyarankan agar dalam kasus-kasus tertentu bapa pengakuan dapat melakukan eksorsisme-mini, bahkan sebelum pengakuan dimulai. Sebagian besar dari pertempuran-pertempuran paling sengit antara Padre Pio dengan roh-roh jahat terjadi saat ia berusaha menyelamatkan seseorang dari kerasukan setan, baik saat berada di kamar pengakuan ataupun saat ia berdoa bagi salah seorang anak rohaninya.
|
AM
|
:
|
Apakah Padre Pio dapat dianggap sebagai seorang eksorsis?
|
GA
|
:
|
Padre Pio tidak pernah melakukan eksorsisme resmi. Namun demikian, ia memiliki ketajaman discernment yang luar biasa atas jiwa-jiwa yang berada dalam bahaya. Banyak orang yang dianggap kerasukan setan dibawa kepada Padre Pio, dan setiap kali sikap yang diambilnya berbeda dalam setiap kasus yang berbeda pula. Dapat kita katakan bahwa ia dapat mengetahui apakah orang yang kerasukan setan tersebut dapat dengan mudah dibebaskan atau tidak.
Suatu ketika Padre Pio membebaskan seorang anak muda hanya dengan mengucapkan kata-kata “Pergi!” Tetapi, pembebasan seketika yang demikian amat jarang terjadi. Dalam suatu kesempatan, Padre Faustino Negrini menyertai seorang pemudi bernama Agnese Salamoni, yang dikutuk menjadi “gadis model paroki” dan sekonyong-konyong dirasuki setan. Padre Pio mengucapkan suatu berkat sederhana atas gadis itu, yang tampaknya menghasilkan buah. Padre Faustino sendiri menuntaskan pembebasan sang pemudi setelah berdoa selama 13 tahun! Tampaknya Padre Pio mengetahui bahwa waktu pembebasannya belum tiba.
|