Tahun Ekaristi:
“Mane Nobiscum Domine”
“Tinggallah bersama kami, Tuhan!”
APA ITU EKARISTI?
Ekaristi berasal dari bahasa Yunani “eucharistia” artinya “syukur”, yaitu ucapan syukur atas karya penebusan dan kenangan akan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Dalam Ekaristi, Tuhan Yesus memberikan TubuhNya dan DarahNya Sendiri dalam rupa roti dan anggur (lih Luk 22:19-20). Ekaristi adalah Puncak Liturgi.
APAKAH EKARISTI SAMA DENGAN MISA?
Dalam percakapan sehari-hari, kata “Misa” dipahami sebagai “Perayaan Ekaristi”. Kata “Misa” berasal dari rumus penutup Perayaan Ekaristi dalam bahasa Latin, “Ite, missa est” yang artinya, “Pergilah, misa sudah selesai.” Tata Perayaan Ekaristi (TPE) memasukkan unsur “pengutusan” ke dalam bagian akhir TPE ini. Sebab itulah, dalam TPE baru ditampilkan rumus, “Marilah pergi. Kita diutus.”
Dengan merayakan Ekaristi kita bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, baik melalui SabdaNya maupun TubuhNya. Selain itu, kita dipersatukan satu dengan yang lainnya sebagai umat Allah.
MENGAPA WAJIB MERAYAKAN EKARISTI PADA HARI MINGGU DAN HARI RAYA?
Bersama seluruh umat beriman kita merayakan dengan penuh syukur karya penyelamatan Allah yang hadir dalam diri Yesus Kristus lewat peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Yesus sendiri bersabda, “…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (bdk Luk 22:19).
Bersama umat beriman lainnya kita mengucap syukur karena dari hari Senin hingga hari Sabtu kita sudah diberi kekuatan, kesehatan, perlindungan, rejeki dan lain-lain (bdk Kis 2:46).
Sepuluh Perintah Allah yang ketiga mengatakan “Kuduskanlah hari Tuhan”.
Lima Perintah Gereja yang kedua mengatakan “Ikutlah Perayaan Ekaristi pada Hari Minggu dan Hari Raya yang diwajibkan, dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.”
BAGAIMANAKAH STRUKTUR PERAYAAN EKARISTI?
Tata Perayaan Ekaristi terdiri dari dua bagian, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi; keduanya merupakan satu tindak ibadat. Dalam Perayaan Ekaristi, Sabda Allah dihidangkan agar menjadi pengajaran bagi umat Allah, dan Tubuh Kristus dihidangkan agar menjadi santapan bagi orang-orang beriman.
APA ITU TAHUN EKARISTI?
Yaitu tahun yang secara istimewa dikhususkan untuk mendalami, merayakan, serta menghormati Sakramen Ekaristi, agar umat dapat menghayatinya secara lebih mantap serta mengamalkannya secara lebih berdaya guna dalam kehidupan sehari-hari.
Selama Tahun Ekaristi ini umat Katolik mengadakan doa-doa, renungan, devosi dan pendalaman iman yang berkaitan dengan Misteri Ekaristi.
BAGAIMANA TAHUN EKARISTI KALI INI?
“Mane Nobiscum Domine” yang artinya, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, Tuhan!” (Luk 24:29) adalah Surat Apostolik Paus Yohanes Paulus II. Bapa Suci memaklumkan Tahun Ekaristi yang berlangsung dari Oktober 2004 hingga Oktober 2005. Tahun Ekaristi ini secara resmi dibuka pada tanggal 17 Oktober 2004 dengan Perayaan Ekaristi pada penutupan Kongres Ekaristi Internasional yang diselenggarakan di Guadalajara, Meksiko. Tahun Ekaristi akan ditutup dengan Sinode Para Uskup di Roma pada bulan Oktober 2005 dengan tema “Ekaristi sebagai Sumber dan Puncak dari Hidup dan Perutusan Gereja”.
TAHUKAH KALIAN?
Hanya Imam, karena tahbisannya, yang diperkenankan memimpin Perayaan Ekaristi.
Ekaristi berbeda dengan Ibadat Sabda. Disebut Ekaristi bila ada Imam, Doa Syukur Agung (DSA) dan Komuni.
Kita boleh merayakan Ekaristi dua kali dan menerima Komuni Kudus dua kali pula dalam hari yang sama.
Hanya orang yang sudah dibaptis secara Katolik atau diterima ke dalam Gereja Katolik dan telah menerima Komuni Pertama yang boleh menerima Komuni Kudus dalam Perayaan Ekaristi.
Kolekte (derma) dalam Perayaan Ekaristi dalam Gereja Katolik tidak dibatasi dalam “persepuluhan”, melainkan “suka rela” artinya tidak hitung-hitungan, tetapi tulus (mungkin bisa kurang dan atau bisa lebih dari “persepuluhan”).
Rumusan doa pengampunan pada bagian awal Perayaan Ekaristi bukan berarti umat tidak memerlukan lagi Sakramen Tobat. Bahkan mereka yang berdosa berat disarankan untuk menerima Sakramen Tobat terlebih dahulu sebelum Perayaan Ekaristi, agar layak menyambut Tubuh dan DarahNya.
TIPS MERAYAKAN EKARISTI
Berpuasa satu jam sebelum ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi.
Hadir lebih awal dengan busana yang pantas.
Persiapkan diri dengan menciptakan waktu teduh di dalam gereja.
Sadari dan mohon ampun atas kesalahan dan dosa.
Ikut terlibat dalam menyanyi dan menjawab ajakan pemimpin Perayaan Ekaristi.
Simak apa yang Allah ingin sampaikan lewat bacaan-bacaan Kitab Suci dan khotbah imam.
Persatukan persembahan diri dengan roti dan anggur yang akan diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
Sembahlah Dia saat konsekrasi dengan segenap hati dan akal budi.
Sampaikan Salam Damai kepada saudara-saudari kita dengan tulus.
Terimalah Hosti Kudus dan sapalah Dia secara pribadi dalam hati dan akal budi.
Ciptakan saat teduh dan doa pribadi sesudah Komuni.
Jangan tinggalkan Perayaan Ekaristi sebelum mendapat berkat penutup lewat imam.
Bersiaplah menjalani hidup harian dengan membagi-bagikan berkat Ekaristis yang kita dapatkan.
Kita diutus untuk membawa damai.
disusun oleh Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta
|