Bab 5
![]() Penglihatan-penglihatan akan Pesta
Aku melihat suatu penglihatan yang menakjubkan dan yang nyaris tak terlukiskan akan suatu pesta. Aku melihat sebuah gereja yang tampak bagaikan buah segidelapan yang ramping dan lembut, yang akar-akar batangnya menyentuh tanah di atas suatu mata air yang bergelembung. Batang itu tidak tinggi, orang dapat melihatnya antara gereja dan tanah. Pintu masuk gereja berada di atas mata air yang bergelembung dan bergelembung, memuncratkan sesuatu yang putih seperti tanah atau pasir, dan menjadikan sekelilingnya hijau dan subur. Tidak ada akar-akaran di atas mata air di depan gereja. Bagian tengah interior gereja bagaikan bagian tengah buah apel, sel-selnya terbentuk dari banyak benang-benang putih yang halus. Dalam sel-sel ini terdapat organ-organ kecil bagaikan biji-biji buah apel. Melalui sebuah lubang di lantai, orang dapat melihat lurus ke bawah ke dalam mata air yang bergelembung. Aku melihat beberapa biji yang tampak layu dan membusuk, jatuh ke dalam air. Tetapi, sementara aku melihatnya, buah itu tampak semakin berkembang menjadi sebuah gereja; bagian tengah itu akhirnya memunculkan sesuatu seperti sebuah mesin, seperti seberkas bunga buatan yang lepas tak berikat di tengahnya. Dan sekarang aku melihat Santa Perawan dan Elisabet berdiri pada berkas bunga itu dan tampak lagi bagaikan dua tabernakel; yang satu adalah tabernakel seorang kudus, sementara yang lainnya adalah tabernakel Yang Mahakudus. Kedua perempuan terberkati itu saling berhadapan dan saling menyampaikan ucapan selamat. Lalu, muncullah dari diri mereka dua sosok, Yesus dan Yohanes. Yohanes, yang lebih besar, terbaring meringkuk di atas tanah, kepalanya pada pangkuannya; tetapi Yesus bagaikan seorang kanak-kanak yang teramat kecil yang terbentuk dari cahaya, seperti begitu sering aku melihat-Nya dalam Sakramen Mahakudus. Berdiri melayang-layang, Yesus bergerak menuju Yohanes dan melintas di atasnya bagaikan suatu kabut putih sementara Yohanes terbaring di sana dengan wajahnya di atas tanah. Pantulan dari kabut yang bagai salju itu terlihat melalui lubang di lantai masuk ke dalam mata air dan ditelan olehnya. Lalu Yesus membangkitkan Yohanes kecil dan memeluknya, setelah itu masing-masing kembali ke dalam rahim bundanya yang sementara itu memadahkan Magnificat.
Aku juga melihat sepanjang madah itu, Yosef dan Zakharia muncul dari dinding-dinding pada sisi-sisi gereja yang berhadapan dan diikuti oleh aliran manusia yang semakin besar jumlahnya, sementara seluruh bangunan terus terbuka, seolah, semakin menyerupai sebuah gereja dan peristiwa pesta kudus itu. Pohon-pohon anggur dengan daun-daun yang subur tumbuh merambat sekeliling gereja, dan mereka menjadi begitu rapat hingga harus disiangi.
Sekarang gereja beristirahat di atas tanah. Di dalam gereja terdapat sebuah altar, dan melalui sebuah lubang di atas mata air yang bergelembung muncul sebuah bejana baptis. Banyak orang masuk melalui pintu, dan di sana pada akhirnya diselenggarakan suatu perayaan yang agung dan sempurna. Terdapat suatu pertumbuhan diam-diam dalam segala yang terjadi di dalamnya, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan. Aku tak dapat menceritakan semuanya dengan kata-kata.
Pada pesta Yohanes, aku mendapat suatu penglihatan lain akan suatu perayaan. Gereja yang segidelapan transparan, seolah terbentuk dari kristal atau kaca atau air. Di tengahnya terdapat suatu mata air yang di atasnya berdiri sebuah menara kecil. Aku melihat Yohanes berdiri di tepinya dan membaptis. Penglihatan berganti.
Dari mata air tumbuh setangkai bunga, sekelilingnya berdiri delapan pilar yang menyangga sebuah mahkota piramid. Di atas mahkota berdiri kakek nenek Anna, Elisabet dan Yosef; sedikit jauh dari batang utama terdapat Maria dan Yosef bersama orangtua Yosef dan orangtua Zakharia. Di atas batang tengah berdiri Yohanes. Suatu suara tampaknya berasal dari Yohanes, dan aku melihat bangsa-bangsa dan raja-raja memasuki gereja dan menerima Sakramen Mahakudus dari tangan-tangan seorang Uskup. Aku mendengar Yohanes mengatakan bahwa kebahagiaan mereka jauh lebih besar dari kebahagiaannya [Yohanes tidak pernah menerima Sakramen Mahakudus].
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|