Bab 31
![]() Wafat St Yosef;
Yesus dan Bunda Maria di Kapernaum
![]() Sementara semakin dekat waktunya bagi Yesus untuk memulai misi pengajaran-Nya, aku melihat-Nya semakin terlebih suka menyendiri dan meditatif. Pada saat yang sama, di usia Yesus yang ketigapuluh tahun, kesehatan Yosef mulai memburuk. Aku melihat Yesus dan Maria sering bersamanya. Maria terkadang duduk di lantai dekat pembaringannya, atau duduk di atas sebuah bangku bulat berkaki tiga yang rendah, yang berfungsi pula sebagai meja. Aku jarang melihat mereka makan; tetapi apabila mereka melakukannya, atau membawa makanan ke pembaringan Yosef, sajian itu terdiri dari tiga potongan segiempat berwarna putih yang agak panjang, lebarnya sekitar dua jari, yang ditempatkan berjajar di atas sebuah piring kecil, dan aku melihat juga sedikit buah-buahan di atas sebuah piring. Mereka memberinya minum sesuatu dari sebuah cawan.
Ketika Yosef di ambang ajal, Maria duduk di kepala pembaringannya dan memeluknya. Yesus berdiri di samping BundaNya, dekat dada Yosef. Seluruh ruangan terang benderang oleh cahaya dan penuh dengan malaikat-malaikat. Setelah ia wafat, kedua tangannya disilangkan di atas dadanya; ia dibungkus dari kepala hingga kaki dalam sehelai kain kafan putih, dibaringkan dalam sebuah peti jenazah yang sempit, dan disemayamkan dalam sebuah makam yang amat indah, pemberian dari seorang yang baik hati. Hanya sedikit orang mengiringi peti jenazah bersama Yesus dan Maria; tetapi aku melihat iring-iringan itu disertai oleh para malaikat dan dilingkupi cahaya. Sesudahnya, reliqui Yosef dipindahkan oleh umat Kristiani ke Betlehem dan disemayamkan di sana. Aku pikir aku masih dapat melihatnya terbaring di sana tanpa jenazahnya mengalami kerusakan.
Yosef perlu wafat sebelum Yesus, sebab ia tidak akan dapat menanggung Penyaliban-Nya; Yosef terlalu lembut hati, terlalu penuh kasih. Ia telah banyak menderita akibat sikap bermusuhan orang-orang Yahudi terhadap Yesus sejak usia-Nya yang keduapuluh hingga ketigapuluh tahun; sebab orang-orang itu tak dapat menahan geram melihat-Nya. Kedengkian kerap membuat mereka mendakwa bahwa Putra si tukang kayu menganggap diri lebih tahu mengenai segala hal dibandingkan orang lain, bahwa Ia seringkali menentang ajaran-ajaran kaum Farisi, dan bahwa senantiasa ada segerombolan pengikut dari kaum muda sekeliling-Nya.
Maria tiada pernah berhenti menderita akibat sikap bermusuhan ini. Penderitaan yang demikian senantiasa tampak olehku terlebih dahsyat dari penderitaan para martir. Betapa dengan kasih yang tak terkatakan Yesus pada masa muda-Nya menanggung sikap bermusuhan akibat iri dengki orang-orang Yahudi.
Sesudah wafat Yosef, Yesus dan Bunda Maria pindah ke sebuah dusun kecil hanya beberapa rumah jauhnya antara Kapernaum dan Betsaida. Seorang bernama Lewi, yang bersahabat karib dengan Keluarga Kudus, memberikan sebuah rumah di sana kepada Yesus untuk tempat tinggal. Rumah itu berdiri sendirian dikelilingi sebuah saluran air. Sepasang suami-isteri dari Lewi juga ada di sana sebagai pelayan, sementara Lewi sendiri memenuhi segala kebutuhan Keluarga Kudus dari Kapernaum. Ke dusun kecil inilah ayah Petrus pindah untuk melewatkan masa pensiun sesudah menyerahkan usaha nelayan di Betsaida kepada Petrus.
Yesus telah mempunyai banyak pengikut di kalangan kaum muda Nazaret, tetapi mereka tidak setia kepada-Nya. Ia berjalan bersama mereka menjelajahi negeri sekeliling danau dan naik ke Yerusalem bersama mereka untuk merayakan pesta-pesta. Keluarga Lazarus di Betania telah mengenal Keluarga Kudus. Kaum Farisi dari Nazaret menentang Yesus; mereka menyebut-Nya gelandangan. Lewi memberikan kepada-Nya rumah agar Ia dapat tinggal di sana tanpa khawatir akan gangguan dan mengumpulkan para pengikut-Nya.
Di danau dekat Kapernaum terdapat suatu daerah yang luar biasa subur dengan lembah-lembah yang indah. Ada beberapa kali panen dalam setahun; terdapat daun-daunan yang amat indah, bunga-bungaan, dan buah-buahan - semuanya pada musim yang sama. Banyak orang Yahudi terpandang mempunyai kebun-kebun dan istana-istana di sana, di antaranya Herodes. Kaum Yahudi pada masa Yesus sudah tidak lagi seperti leluhur mereka; melalui perdagangan dan pergaulan dengan kaum kafir, mereka telah menjadi sangat rusak moralnya. Orang tidak pernah melihat kaum perempuan tampil di depan umum ataupun bekerja di ladang-ladang, terkecuali mereka yang paling miskin mengumpulkan bulir-bulir gandum. Kaum perempuan hanya terlihat pada saat ziarah ke Yerusalem dan tempat-tempat kudus lainnya. Pertanian dan segala macam perdagangan sebagian besar dilakukan oleh para hamba. Aku telah melihat semua kota-kota di Galilea. Di mana sekarang hanya tinggal tiga dusun yang tersisa, dulunya ada nyaris seratus dusun dan banyak orang yang tak terhitung banyaknya.
Maria Kleopas, yang tinggal bersama suaminya yang ketiga, ayah dari Simeon dari Yerusalem, tinggal di rumah Anna dekat Nazaret, kemudian ia pindah bersama puteranya Simeon ke rumah Maria di Nazaret. Seluruh anggota keluarganya yang lain dan juga para pelayannya tetap tinggal di rumah Anna.
Ketika Yesus, tak lama sesudahnya, pergi dari Kapernaum melalui Nazaret ke wilayah Hebron, Bunda Maria menyertai-Nya hingga Nazaret, di mana ia menantikan kedatangan-Nya kembali. Santa Perawan senantiasa amat khawatir mengenai-Nya. Juga datang untuk menghibur Keluarga Kudus atas wafat St Yosef dan untuk bertemu dengan Yesus kembali adalah Yoses Barsabas, putera Maria Kleopas dari perkawinannya yang kedua dengan Sabas, dan ketiga putera dari perkawinannya yang pertama dengan Alfeus, yakni Simon, Yakobus Muda dan Tadeus, ketiganya telah bekerja jauh dari rumah. Mereka tidak mempunyai hubungan dekat dengan Yesus sejak masa kanak-kanak-Nya. Mereka tahu garis besar nubuat Simeon dan Hana pada saat Yesus dipersembahkan di Bait Allah, tetapi mereka tidak menganggap penting hal itu. Mereka memilih untuk mengikuti Yohanes Pembaptis, yang tak lama kemudian melewati daerah-daerah itu.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|