Bab 13
![]() Tiga Raja di Hadapan Herodes
![]() Iring-iringan para raja membutuhkan waktu sekitar seperempat jam untuk melewati tempat-tempat yang ditunjukkan. Ketika iring-iringan berhenti di Yerusalem, bintang sama sekali tak nampak; sebab itu para pengelana menjadi amat cemas. Para raja berada di atas unta-unta, sementara tiga unta lainnya dimuati beban. Sisa rombongan yang lain berada di atas hewan-hewan gesit berwarna kekuningan berkepala kecil; aku tidak tahu apakah itu kuda atau keledai, tetapi penampilannya amat berbeda dari kuda-kuda kita. Hewan-hewan yang ditunggangi para bangsawan dihias dengan sangat indah dan digantungi bintang-bintang emas dan rantai-rantai kecil. Beberapa dari peserta rombongan pergi ke gerbang kota dan kembali bersama para petugas dan prajurit. Kedatangan para raja pada saat itu, ketika sedang tidak ada pesta dirayakan, ketika tampaknya tidak ada kepentingan dagang khusus yang membuat mereka datang, dan juga karena mereka datang lewat jalan tertentu itu, adalah sesuatu yang luar biasa. Mereka menjelaskan kepada para petugas mengapa mereka datang, dan mereka berbicara mengenai bintang dan sang Bayi. Tetapi lawan bicara mereka acuh tak acuh mendengar topik itu, dan karenanya para raja mulai lagi berpikir bahwa pastilah mereka telah keliru, sebab mereka tiada mendapati seorang pun yang tampaknya tahu sesuatu sehubungan dengan Penebusan dunia. Orang banyak memandang mereka dengan heran, tak mengerti apa yang mereka inginkan. Para raja menjelaskan bahwa mereka bersedia membayar info apapun yang mereka dapatkan, dan bahwa mereka berharap dapat bertemu dengan raja. Sekarang, orang bergegas kian kemari sementara para pengelana saling bertukar tanya jawab dengan khalayak ramai yang mengerumuni mereka. Sebagian dari orang banyak memang mendengar tentang seorang Bayi yang akan dilahirkan di Betlehem; tetapi mereka adalah orang-orang rendahan yang tak terpelajar, dan kata-kata mereka tak berbobot. Orang-orang lainnya tertawa sinis dan para raja semakin bertambah cemas dan putus asa; dan ketika para raja menangkap dari ekspresi khalayak bahwa Herodes tak tahu-menahu akan apa yang mereka cari dan bahwa Herodes sama sekali tidak disukai rakyatnya, para raja menjadi was-was akan bagaimana sebaiknya menghadapi dia. Mereka berdoa memohon pertolongan, dan semangat mereka pun bangkit kembali; mereka berkata satu sama lain, “Ia yang telah membawa kita begitu cepat tiba di sini dengan sarana bintang, akan juga menghantar kita pulang ke rumah dengan selamat.” Sekarang mereka memimpin rombongan mengelilingi kota dan menghantarnya ke sisi dekat Bukit Kalvari. Tak jauh dari pasar ikan, mereka beserta hewan-hewan mereka dibimbing masuk ke dalam suatu lapangan bundar yang dikelilingi aula-aula dan tempat-tempat tinggal; para penjaga berdiri di pintu gerbangnya. Di tengah lapangan terdapat sebuah sumur di mana mereka memberi minum hewan-hewan, dan semua hewan mendapatkan tempat di kandang-kandang dan tempat-tempat di bawah bangunan yang melengkung. Di satu sisi lapangan terhampar gunung; di sisi lainnya adalah tanah lapang dengan dinaungi pepohonan. Aku melihat orang-orang berdatangan dengan suluh dan memeriksa muatan.
Istana Herodes berdiri lebih tinggi di pegunungan tak jauh dari lapangan ini. Aku melihat jalan menuju istana diterangi oleh suluh-suluh dan lentera-lentera yang digantungkan pada tiang-tiang. Aku melihat para petugas menuruni istana dan menuju Theokeno, yang tertua dari antara ketiga raja. Theokeno diterima di jalan masuk di bawah bangunan yang melengkung dan dihantar ke pintu masuk. Di sana, kedatangannya disampaikan kepada seorang pegawai istana, yang kemudian melaporkannya kepada raja. Raja Herodes menjadi nyaris gila mendengar kabar itu; ia memerintahkan agar ketiga raja datang menghadap esok hari. Ia juga menyampaikan pesan kepada para raja untuk beristirahat sementara ia menyelidiki hal itu dan berjanji akan memberitahukan hasilnya kepada mereka.
Ketika Theokeno kembali, ia dan rekannya menjadi semakin cemas, dan memerintahkan agar barang-barang yang telah dibongkar supaya dimuat kembali. Mereka tidak tidur semalaman. Aku melihat sebagian dari mereka pergi berkeliling kota dengan pemandu. Tampak bagiku bahwa ketiga raja curiga bahwa Herodes mengetahui semuanya, tetapi tak bersedia memberitahukan kebenaran. Mereka masih mencari-cari bintang. Di Yerusalem sendiri semuanya sunyi sepi, tetapi ada banyak pengawal istana berlarian dan bertanya kian kemari.
Kira-kira pukul sebelas malam ketika Theokeno dipanggil menghadap Herodes. Tampaknya sedang berlangsung semacam suatu pesta di sana, sebab istana terang benderang dengan lentera-lentera, dan aku melihat perempuan-perempua di dalamnya. Berita yang disampaikan Theokeno mendatangkan teror hebat atas Herodes. Ia mengirimkan utusan-utusan ke Bait Allah dan juga ke dalam kota, dan aku melihat para imam dan para ahli Taurat dan kaum tua-tua Yahudi datang kepadanya dengan gulungan-gulungan tulisan di bawah ketiak mereka. Mereka mengenakan jubah imam, juga alas dada, dan ikat pinggang di mana tulisan-tulisan terselip. Ada sekitar duapuluh orang sekeliling Herodes, menguraikan tulisan-tulisan. Aku melihat mereka juga naik bersamanya ke bubungan istana dan mengamati bintang-bintang. Herodes amat resah dan bingung. Tetapi para ahli Taurat mengalihkan perhatiannya dengan berusaha membuktikan bahwa perkataan ketiga raja tak berdasar; dan bahwa orang-orang Timur biasa berbicara omong kosong mengenai takhayul ramalan bintang; dan bahwa andai apa yang mereka katakan benar, sudah barang tentu para imam Bait Allah dan mereka yang tinggal di Kota Kudus akan telah mengetahuinya sejak lama.
Fajar keesokan harinya, aku melihat salah seorang pegawai istana pergi menuju rombongan dan menghantar ketiga raja ke istana Herodes. Mereka dipersilakan masuk ke dalam sebuah apartemen yang dikelilingi pot-pot daun-daunan dan tanaman perdu. Makanan kecil dan minuman diedarkan di pintu masuk, tetapi para raja menolak makanan yang dihidangkan dan tetap berdiri hingga Herodes masuk. Mereka membungkukkan badan di hadapan Herodes, dan tanpa basa-basi menanyakan kepadanya di manakah gerangan mereka dapat menjumpai Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan, sebab mereka telah melihat bintang-Nya dan sebab itulah mereka datang untuk menyembah-Nya. Herodes teramat risau, namun ia menyembunyikan ketakutannya. Sebagian dari para ahli Taurat masih bersamanya. Herodes menanyai ketiga raja secara terinci mengenai bintang, dan mengatakan kepada mereka bahwa dari Betlehem Efrata akan digenapi Janji itu.
Mensor menceritakan penglihatan terakhir yang mereka dapati dalam bintang, yang menjadikan kegelisahan Herodes semakin bertambah-tambah hingga nyaris terlampau hebat untuk dapat disembunyikan. Mensor mengatakan bahwa mereka melihat seorang Perawan dengan seorang Kanak-kanak di pangkuannya. Dari sisi kanan Kanak-kanak muncul sebuah cabang yang terbentuk dari cahaya, di atasnya berdiri sebuah menara dengan banyak pintu-pintu gerbang; menara semakin bertambah besar hingga menjadi sebuah kota. Sang Kanak-kanak tampak berdiri di atas kota dengan pedang dan tongkat lambang kekuasaan; dan mereka melihat tidak hanya diri mereka sendiri, namun juga segenap raja di seluruh muka bumi, datang untuk sujud menyembah sang Kanak-kanak, sebab kerajaan-Nya adalah untuk menundukkan segala kerajaan lain.
Herodes menasehatkan kepada mereka untuk pergi secara diam-diam dan tanpa berlambat-lambat ke Betlehem, dan apabila mereka telah menjumpai sang Kanak-kanak, hendaknyalah mereka kembali dan menyampaikan kepadanya agar ia juga dapat pergi dan sujud menyembah-Nya. Aku melihat ketiga raja menuruni istana dan segera meninggalkan Yerusalem. Hari telah menjelang pagi; lentera-lentera di sepanjang jalan menuju istana masih menyala. Orang banyak yang mengikuti rombongan kerajaan melewatkan malam di kota.
Herodes yang, pada saat kelahiran Kristus, pergi ke istananya di Yerikho, telah resah dan gelisah bahkan sebelum kedatangan ketiga raja. Dua dari putera-putranya di luar perkawinan telah diangkat olehnya ke kedudukan yang tinggi di Bait Allah. Mereka adalah kaum Saduki, dan karena mereka, Herodes senantiasa mendapatkan informasi akan apa-apa yang terjadi, pula siapa-siapa yang menentang rencananya. Di antaranya, kepada Herodes dilaporkan seorang yang baik dan benar, seorang pejabat yang terhormat di Bait Allah. Herodes mengirimkan kepadanya suatu undangan yang santun dan bersahabat untuk datang menemuinya di Yerikho. Ketika orang baik ini sedang dalam perjalanan untuk memenuhi undangan, orang-orang suruhan Herodes menyergap serta membunuhnya di padang gurun, lalu membuat seolah kawanan penyamun telah melakukan suatu kejahatan yang keji. Beberapa hari kemudian, Herodes kembali ke Yerusalem untuk ikut ambil bagian dalam Perayaan Pentahbisan Bait Allah. Dalam perjalanan, ia berpikir bahwa ia akan memberikan kesenangan kepada orang-orang Yahudi dan menunjukkan hormat terhadap mereka. Ia memerintahkan agar dibuat suatu patung emas serupa seekor lembu, meski lebih menyerupai seekor kambing, sebab patung itu bertanduk. Berhala ini akan dipasang di atas pintu gerbang yang menghantar orang dari sebelah luar halaman perempuan masuk ke dalam halaman kurban. Herodes memaksakan hal ini dan, lebih dari itu, mengharapkan orang-orang berterima kasih kepadanya atas apa yang telah ia lakukan. Tetapi, para imam menentang. Herodes mengancam mereka dengan suatu denda. Para imam menjawab bahwa denda akan mereka bayar, tetapi patung itu tidak akan pernah dapat mereka terima seturut hukum Taurat mereka. Herodes menjadi murka dan memerintahkan agar berhala dipasang secara diam-diam. Sebab itu, salah seorang pejabat Bait Allah, terbakar oleh semangat yang berkobar-kobar, merenggut berhala sementara patung itu dibawa masuk, mematahkannya menjadi dua, dan mencampakkannya ke tanah. Hal ini menyulut suatu pergolakan, dan Herodes memerintahkan agar si pelaku dijebloskan ke dalam penjara. Herodes, sebab masalah ini, sangat amat murka, dan ia menyesal telah datang ke perayaan; tetapi para pegawai istana berusaha mengalihkan perhatian Herodes demi menghilangkan kemurkaannya.
Di kalangan orang-orang saleh di Yudea terdapat pengharapan akan segera datangnya Mesias, dan peristiwa-peristiwa menakjubkan yang menyertai kelahiran Yesus telah disiarkan oleh para gembala. Herodes mendengar semuanya dan memerintahkan agar hal itu diselidiki secara diam-diam di Betlehem. Namun demikan, para mata-mata hanya menjumpai Yosef yang miskin, dan karena mendapat perintah untuk tidak menarik perhatian, mereka melaporkan bahwa tidak ada apa-apa, bahwa mereka hanya menjumpai suatu keluarga miskin yang tinggal dalam sebuah gua, dan bahwa segala hal itu tidak cukup berharga untuk dibicarakan. Tetapi sekarang, sekonyong-konyong, muncul serombongan besar raja-raja. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan kepada Raja Yudea ditandai dengan keyakinan dan ketepatan yang begitu rupa; mereka berbicara penuh kepastian akan bintang, hingga Herodes nyaris tak mampu menyembunyikan keheranannya. Ia berharap dapat mempelajari masalah secara detail dari ketiga raja itu sendiri, dan kemudian segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Tetapi ketika ketiga raja, karena diperingatkan oleh Allah, tidak kembali, ia berpikiran bahwa ketiga raja melarikan diri sebagai akibat dari kesalahan dan kekecewaan mereka; mereka, begitu pikirnya, malu untuk kembali dan dianggap sebagai orang-orang bodoh. Sebab itu ia memerintahkan agar dimaklumkan secara umum di Betlehem bahwa rakyat dilarang berhubungan dengan orang-orang asing. Ketika ia bermaksud untuk membunuh Yesus, ia mendapati bahwa Ia tak lagi ada di sana. Sebab itu, untuk suatu jangka waktu yang cukup lama, ia memerintahkan orang untuk mencari-Nya. Dan ketika ia telah berputus asa untuk dapat menemukan-Nya, dan karenanya kegelisahannya semakin memuncak, ia mengambil keputusan keji untuk membunuh semua anak-anak. Ia begitu berhati-hati dalam melaksanakan tindakannya ini hingga sebelumnya ia telah memindahkan bala tentara demi menghindari pemberontakan.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|