Bab 13
Yohanes Dijanjikan kepada Zakharia


Aku melihat Zakharia sedang bercakap-cakap dengan isterinya. Ia meluahkan isi hati kepada Elisabet betapa sedih hatinya sebab gilirannya untuk mempersembahkan kurban di Bait Allah hampir tiba, dan betapa ia ngeri akan olok-olok yang menantinya di sana sebab ia tidak dikaruniai keturunan. Zakharia pergi dua kali dalam setahun ke Bait Allah. Ia tidak tinggal di Hebron itu sendiri, melainkan di suatu tempat yang disebut Juta, sekitar limabelas menit jalan kaki dari Hebron. Puing-puing dari bangunan-bangunan sebelumnya masih terserak di antara kedua tempat itu, membuat orang membayangkan bahwa kedua tempat itu dulunya saling berhubungan. Banyak puing-puing macam itu didapati di sisi lain Hebron, sebab tempat itu dulunya seluas Yerusalem. Di Hebron, tinggal para imam dari tingkatan yang lebih rendah; sementara di Juta tinggal para imam dari tingkatan yang lebih tinggi. Kelihatannya Zakharia adalah superior dari mereka semua. Ia dan Elisabet amat disormati dan disegani sebab kenyataan keduanya merupakan keturunan langsung dari kaum Harun.

Aku melihat Zakharia bersama banyak orang sedaerah pergi ke sebuah rumah milik Zakharia yang terletak dekat Juta, terdiri dari sebuah rumah, sebuah kebun buah-buahan, dan sebuah mata air. Aku melihat juga Zakharia di sana bersama Keluarga Kudus pada saat Maria mengunjungi Elisabet. Pada masa yang aku bicarakan, Zakharia sedang mengajar orang banyak dan berdoa bersama mereka. Kelihatannya suatu persiapan menjelang suatu perayaan. Ia mengatakan kepada mereka mengenai duka hatinya dan mengenai firasatnya bahwa sesuatu yang luarbiasa akan terjadi atasnya.

Lagi, aku melihat Zakharia bersama orang-orang yang sama pergi ke Yerusalem di mana ia harus menanti selama empat hari sebelum tiba gilirannya untuk mempersembahkan kurban. Hingga saat itu tiba, ia berdoa di bagian depan Bait Allah. Akhirnya, ketika tiba gilirannya, Zakharia masuk ke dalam sanctuarium di luar pintu masuk menuju Yang Mahakudus dari Yang Terkudus. Atap di atas altar dupa dibuka sehingga langit kelihatan. Imam yang mempersembahkan kurban tidak terlihat oleh mereka yang berada di luar. Sebuah sekat menutupinya, tetapi asap dupa dapat terlihat membubung. Aku pikir Zakharia mengatakan kepada para imam yang lain agar ia dibiarkan sendirian, sebab aku melihat mereka meninggalkan sanctuarium. Zakharia masuk ke dalam Yang Mahakudus dari Yang Terkudus yang gelap. Tampak olehku bahwa ia mengambil Loh-Loh Perintah Allah dari Tabut Perjanjian dan meletakkannya di atas altar emas dupa. Saat ia menyalakan dupa, aku melihat di sebalah kanan altar sebuah sinar turun atas Zakharia; dalam sinar terdapat suatu figur bercahaya. Zakharia yang ketakutan melangkah mundur dan rebah, seolah dalam ekstasi, di sebelah kanan altar. Malaikat membangkitkannya dan mengatakan beberapa patah kata kepadanya. Zakharia menjawab. Kemudian aku melihat sesuatu seperti sebuah tangga diturunkan dari surga dan dua orang malaikat turun naik kepadanya. Seorang malaikat mengambil sesuatu dari Zakharia; tetapi malaikat yang lain, setelah Zakharia membuka jubahnya, menyelipkan sebuah tubuh kecil yang bercahaya ke dalam lambungnya. Zakharia menjadi bisu. Aku melihatnya sebelum meninggalkan Yang Mahakudus dari Yang Terkudus, menulis pada sebuah perkamen kecil yang ada di sana. Perkamen ini segera dikirimkannya kepada Elisabet yang pada jam yang sama juga mendapatkan suatu penglihatan.

Aku melihat orang-orang yang menanti di luar merasa gelisah dan cemas sebab Zakharia tinggal begitu lama dalam sanctuarium. Mereka bahkan bergerak maju menuju pintu untuk membukanya, ketika Zakharia menempatkan kembali Loh-Loh Perintah Allah ke dalam Tabut dan keluar. Orang banyak menanyakan kepadanya mengapa ia tinggal demikian lama dalam sancturarium. Zakharia berusaha menjawab, tetapi tak dapat. Dengan isyarat ia memberitahukan kepada mereka bahwa ia telah menjadi bisu, dan lalu ia pun pergi. Zakharia adalah seorang yang tinggi perawakannya, seorang lanjut usia yang sungguh luar biasa agung.


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Santa Perawan Maria          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama