Bab 16
Kembalinya St Anna

Pelayan St Anna

Setelah kepergian tiga raja, Keluarga Kudus masuk ke dalam gua lain; dan aku melihat Gua Palungan nyaris kosong, hanya keledai saja yang masih ada di sana. Semuanya, bahkan perapian, telah dipindahkan. Aku melihat Maria merasa damai dan bahagia di tempat tinggalnya yang baru yang ditata lebih nyaman. Tempat duduknya dekat tembok dan di dekatnya Kanak-kanak Yesus terbaring dalam sebuah keranjang oval yang terbuat dari lembaran kulit kayu yang lebar. Ujung atas keranjang, di mana kepala Bayi Yesus beristirahat, disumpal dengan kain. Keranjang itu sendiri berdiri di atas sekat anyaman, di mana terkadang Maria duduk dengan Kanak-kanak Yesus di sampingnya. Yosef mempunyai suatu ruang terpisah dekat sana. Di atas sekat yang dapat dipindah-pindahkan itu, dari dinding terjulur sebuah tiang di mana sebuah lentera digantungkan. Aku melihat Yosef membawa masuk sebuyung air dan sesuatu dalam sebuah piring. Tetapi, ia tidak pergi lagi ke Betlehem untuk mendapatkan segala kebutuhan; para gembala membawakan baginya apa-apa yang ia butuhkan.

Dan sekarang aku melihat Zakharia datang untuk pertama kalinya dari Hebron untuk mengunjungi Keluarga Kudus. Ia menangis penuh sukacita sementara ia membuai Kanak-kanak Yesus dalam pelukannya, dan ia mendaraskan, dengan sedikit perubahan, madah syukur yang ia daraskan pada saat penyunatan Yohanes. Ia melewatkan keesokan harinya bersama Yosef, dan kemudian pulang.

Banyak orang yang pergi ke Betlehem untuk merayakan Sabat, singgah juga di Gua Palungan; tetapi ketika mereka tak lagi mendapati Maria di sana, mereka segera melanjutkan perjalanan ke kota.

Sekarang Anna kembali kepada Bunda Allah. Selama delapan hari ia tinggal bersama saudarinya yang termuda, yang menikah dengan seorang dari suku Benyamin. Ia tinggal sekitar tiga jam perjalanan jauhnya dari Betlehem; ia dikaruniai beberapa orang putera yang kelak menjadi murid-murid Yesus, di antaranya adalah mempelai laki-laki di Kana. Puteri Anna yang tertua ada bersama Anna. Ia lebih tinggi dari Anna dan tampak nyaris sebaya dengannya. Suami kedua Anna juga ada bersamanya. Suaminya ini lebih tua dan lebih tinggi dari Yoakim, namanya Eliud; ia bertugas di Bait Allah di mana ia mengurus hewan-hewan yang diperuntukkan bagi kurban. Anna dikaruniai seorang puteri dari perkawinan ini, dan ia juga dinamai Maria. Pada saat kelahiran Kristus, anaknya ini berusia sekitar enam atau delapan tahun. Dengan suaminya yang ketiga, Anna dikaruniai seorang putera, yang dikenal sebagai saudara Kristus. Ada suatu misteri sehubungan dengan perkawinan-perkawinan Anna. Anna masuk dalam perkawinan-perkawinan itu dalam ketaatan kepada perintah ilahi. Rahmat dengan mana ia mengandung Maria, belumlah berakhir. Seolah sebuah rahmat yang harus dinikmati sehabis-habisnya.

Maria menceritakan kepada Anna semuanya perihal ketiga raja, dan Anna sungguh amat tersentuh hatinya bahwa Allah mengutus orang-orang dari tempat yang begitu jauh untuk bersembah sujud di hadapan Kanak-kanak Yesus. Emosinya meluap melihat segala persembahan mereka, yang dipandangnya sebagai ungkapan sembah sujud mereka. Ia membantu menata dan membereskan hadiah-hadiah itu; ia juga membagi-bagikan banyak dari antaranya. Pelayan perempuan Anna masih bersama Maria. Ketika di Gua Palungan, ia tinggal di sebuah gua kecil serupa gudang bawah tanah di sisi kiri; sekarang ia tidur di tempat bernaung yang dipersiapkan Yosef untuknya, tepat di depan tempat tinggal mereka yang sekarang. Anna bersama puteri-puterinya tidur dalam Gua Palungan. Aku melihat Maria mengijinkan Anna merawat Kanak-kanak Yesus, sesuatu yang tidak ia berikan kepada siapa pun lainnya. Aku melihat sesuatu yang amat menyentuh hatiku. Rambut Bayi Yesus, yang pirang dan kering, berujung dalam berkas-berkas cahaya nan indah, yang kemilau dan gemerlap. Aku pikir mereka mengeritingkan rambut-Nya, sebab mereka memilinnya di atas kepala-Nya ketika mereka mencucinya. Lalu mereka mengenakan celemek kecil pada-Nya. Aku selalu melihat Maria, Yosef dan Anna dipenuhi perasaan devosi terhadap Kanak-kanak Yesus; tetapi ungkapan perasaan mereka terhadap-Nya tak dibuat-buat dan polos, seperti biasa terdapat di kalangan jiwa-jiwa kudus dan terpilih. Bayi menunjukkan balasan kasih sayang kepada BundaNya seperti yang sama sekali tidak biasa didapati pada anak-anak kecil. Anna begitu bahagia apabila ia sedang merawat Bayi. Maria selalu membaringkan-Nya dalam buaiannya.

Persembahan dari para raja sekarang disembunyikan dalam gua di mana Maria tinggal. Hadiah-hadiah itu disimpan dalam sebuah peti anyaman yang dimasukkan dalam sebuah ceruk di dinding dan sama sekali tersembunyi dari pandangan orang.

Suami bersama puteri-puteri Anna dan pelayannya segera pulang ke rumah, dengan membawa serta banyak hadiah-hadiah kerajaan. Anna sekarang tinggal sendirian bersama Maria dan Yosef, dan ia tinggal di sana hingga Eliud dan pelayannya kembali. Aku melihat Anna dan Maria menenun atau menyulam kain-kain. Anna tidur dalam gua bersama Maria, tetapi mereka tidur terpisah.

Di Betlehem, lagi para prajurit mencari-cari di rumah-rumah, putera raja yang baru dilahirkan. Teristimewa mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendesak sehubungan dengan seorang perempuan bangsawan Yahudi yang baru melahirkan, tetapi mereka tidak pergi lagi ke Gua Palungan. Sekarang dilaporkan bahwa hanya ada sebuah keluarga Yahudi miskin di sana, tapi tak ada yang diketahui tentang mereka. Dua dari gembala-gembala tua pergi kepada Yosef (dua dari mereka yang pertama-tama pergi ke Palungan) dan memperingatkannya mengenai apa yang sedang terjadi di Betlehem. Kemudian aku melihat Yosef, Maria dan Anna bersama Bayi Yesus pergi dari gua ke makam di bawah pohon cedar besar, di mana aku pernah mendengar para raja menyanyi di suatu senja. Jaraknya dari gua sekitar tujuh setengah menit. Pohon itu berdiri di atas sebuah bukit; di kaki bukit terdapat sebuah pintu miring yang terbuka ke sebuah jalan yang menghantar ke sebuah pintu tegak lurus yang menutup pintu masuk ke makam. Para gembala biasa tinggal di bagian depannya. Di depan makam terdapat sebuah mata air. Gua makam itu sendiri tidak berbentuk persegiempat, melainkan agak bulat. Di bagian belakang gua yang agak lebih tinggi, yang cukup luas, sesuatu serupa peti mati batu yang berlekuk-lekuk pinggirnya berdiri di atas penyangga yang kokoh di atas sebuah pondasi batu; orang dapat melihat ruang antara pondasi dengan peti mati. Bagian dalam gua terdiri dari batu putih yang lembut. Aku melihat Keluarga Kudus memasukinya pada malam hari dengan sebuah lentera yang ditutupi. Dalam gua yang telah mereka kosongkan sekarang tak ada lagi yang dapat menarik perhatian. Pembaringan telah digulung dan dibawa pergi, pula segala perabotan tumah tangga mereka. Gua itu tampak bagai sebuah tempat tinggal yang telah ditinggalkan. Anna menggendong Bayi dalam pelukannya, Yosef dan Maria di sampingnya, sementara para gembala sebagai pemandu yang menunjukkan jalan. Dan sekarang aku mendapatkan penglihatan, tetapi aku tak tahu apakah ini dilihat oleh Keluarga Kudus atau tidak. Aku melihat sekeliling Kanak-kanak Yesus dalam buaian Anna, suatu kemuliaan yang terdiri dari tujuh sosok serupa malaikat yang terjalin bersama dan saling bersandar satu pada yang lain. Di samping itu banyak sosok lain dalam lingkaran cahaya ini, dan di sisi kiri kanan Anna, juga Yosef dan Maria, aku melihat sosok-sosok cahaya yang didukung oleh mereka, diangkat, seolah di bawah lengan-lengan mereka. [Ini menunjukkan banyaknya pengikut yang berasal dari Anna.] Setelah melewati pintu masuk pertama, mereka menutupnya dan masuk ke bagian dalam gua makam.

Beberapa hari sebelum Anna pulang ke rumah, aku melihat beberapa gembala memasuki gua makam dan berbicara kepada Maria; mereka mengatakan kepadanya bahwa petugas-petugas pemerintah datang untuk mencari Putranya. Yosef bergegas pergi bersama Kanak-kanak Yesus yang dibungkus dalam mantol-Nya, dan aku melihat Maria, kira-kira sepanjang setengah hari lamanya, duduk dalam gua dalam keadaan sangat cemas tanpa Bayinya.

Ketika Eliud bersama pelayan perempuan Anna datang kembali dari Nazaret untuk menjemput Anna, aku melihat suatu upacara yang amat indah dirayakan dalam Gua Palungan. Yosef memanfaatkan kepergian Maria ke gua makam, dan dengan bantuan para gembala telah menghiasi seluruh bagian dalam Gua Palungan. Gua itu dihiasi dengan karangan-karangan bunga, baik dinding-dinding maupun atapnya, dan di tengah gua ditempatkan sebuah meja. Segala karpet dan barang-barang nan indah dari tiga raja yang belum dibawa pergi, dihamparkan di atas lantai gua dan digantung sebagai hiasan di dinding. Sebuah taplak dihamparkan di atas meja, dan di atasnya ditempatkan rangkaian bunga dan daun-daunan yang tingginya mencapai lubang di atap. Di atas rangkaian bunga itu melayang-layang seekor merpati. Seluruh gua dipenuhi semarak cahaya. Kanak-kanak Yesus dalam keranjang buaian yang kecil ditempatkan di atas bangku kecil di atas meja. Ia duduk tegak seperti Ia duduk di pangkuan BundaNya saat sembah sujud para raja. Yosef dan Maria berdiri di sisi kanan kiri-Nya. Mereka berhiaskan karangan-karangan bunga, dan mereka minum sesuatu dari sebuah gelas. Aku melihat paduan suara malaikat dalam gua. Semuanya sungguh amat bahagia dan meluap dalam sukacita. Hari itu adalah peringatan perkawinan Yosef dan Maria.

Ketika perayaan telah usai, aku melihat Anna dan Eliud pergi dengan membawa bersama mereka hadiah-hadiah dari raja yang masih tersisa dengan dimuat di atas dua ekor keledai.

Keluarga Kudus juga segera mulai bersiap untuk keberangkatan mereka sendiri. Perabotan rumah tangga mereka telah berangsur-angsur berkurang. Sekat-sekat yang mudah dibawa dan perabotan-perabotan lain yang dibuat Yosef sekarang diberikan kepada para gembala, yang langsung mengusungnya pergi.

Aku melihat Santa Perawan dua kali pergi pada malam hari ke Gua Palungan bersama Kanak-kanak Yesus; ia meletakkan Bayi di atas karpet di tempat di mana Ia dilahirkan. Kemudian ia berlutut di samping-Nya dan berdoa. Aku melihat seluruh gua dipenuhi cahaya seperti pada saat kelahiran-Nya. Sekarang semuanya telah diusung pergi, sebab, sesampainya Anna di rumah, ia mengutus dua pelayan untuk mengambil segala apa yang tidak dibutuhkan Keluarga Kudus dalam perjalanan mereka. Aku melihat kedua pelayan pulang dengan dua keledai yang mereka muati dengan barang-barang. Gua ke mana Keluarga Kudus telah pindah, pula Gua Palungan, sekarang nyaris kosong; semuanya telah dibersihkan, sebab Yosef menghendaki semuanya ditinggalkan dalam keadaan sama sekali bersih.

Pada malam sebelum keberangkatan mereka ke Bait Allah, aku melihat Maria dan Yosef mengucapkan selamat tinggal secara resmi kepada Gua Palungan. Mereka menghamparkan karpet merah tua pemberian raja, pertama-tama di atas tempat di mana Kanak-kanak Yesus dilahirkan, membaringkan Bayi di atasnya, berlutut di samping-Nya dan berdoa. Kemudian mereka membaringkan Bayi dalam Palungan dan lagi berdoa di samping-Nya; dan yang terakhir, di tempat di mana Ia disunat, pula mereka berlutut dan doa. Yosef menggadaikan keledai betina muda kepada sanaknya, sebab ia masih bermaksud untuk kembali ke Betlehem dan membangun sebuah rumah di lembah gembala. Ia mengutarakan rencananya kepada para gembala, mengatakan bahwa ia akan menghantarkan Maria untuk sementara waktu kepada ibunya, agar Maria dapat beristirahat dari masa-masa sulit yang harus dihadapinya sepanjang ia tinggal di gua. Yosef meninggalkan segala barang-barang kepada mereka.


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Inkarnasi Mahakudus          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama