113. DI RUMAH LAZARUS KEMBALI SESUDAH PONDOK DAUN.
UNDANGAN DARI YUSUF ARIMATEA.   


20 Februari 1945

Aku tidak tahu bagaimana aku akan dapat menulis begitu banyak, sebab aku mendengar bahwa Yesus bermaksud muncul bersama Injil sebagaimana Ia menjalaninya, dan aku menderita sepanjang malam mengingat-ingat penglihatan berikut ini. Aku menuliskan dengan tergesa perkataan-perkataan yang aku dengar, sebaik mungkin, agar jangan sampai melupakannya…

Dan sekarang, pukul sebelas, aku melihat yang berikut.

Yesus sekali lagi berada di rumah Lazarus. Dari apa yang aku dengar, aku menyimpulkan bahwa hari raya Pondok Daun telah selesai dirayakan dan bahwa Yesus telah kembali ke Betania atas desakan sahabat-Nya, yang tidak pernah suka terpisah dari Yesus. Aku juga tahu bahwa Yesus berada di rumah Lazarus hanya bersama Simon dan Yohanes, sementara yang lainnya tersebar di wilayah. Akhirnya aku mengerti bahwa akan diadakan semacam pertemuan antar teman dan kawan, yang masih setia kepada Lazarus, yang telah mengundang mereka agar mereka dapat bertemu dengan Yesus.

Aku mengerti semua itu, sebab Lazarus menguraikan bahkan dengan terlebih jelas karakter moral dari masing-masing. Berbicara mengenai Yusuf dari Arimatea, dia menggambarkannya sebagai 'seorang Israel yang sejati dan benar'. Dia mengatakan: "Dia tidak berani mengatakannya, sebab dia takut kepada Mahkamah Agama, di mana dia adalah anggotanya, yang telah membenci Engkau. Tapi dia berharap bertemu dengan Engkau, Ia Yang Dinubuatkan oleh para Nabi. Dia secara spontan bertanya kepadaku apakah dia dapat datang untuk bertemu dengan-Mu dan membentuk opininya sendiri mengenai Engkau, sebab dia pikir bahwa apa yang dikatakan oleh para musuh-Mu tentang Engkau adalah tidak benar… Kaum Farisi telah datang bahkan sampai dari Galilea yang jauh demi mendakwa Engkau berdosa. Tapi penilaian Yusuf adalah: 'Bangsiapa mengerjakan mukjizat memiliki Allah dalam dirinya. Barangsiapa memiliki Allah tidak dapat berada dalam dosa. Tidak, dia tidak dapat lain dari dia yang dikasihi oleh Allah.' Dan dia mengingingkan Engkau di Arimatea, sebagai tamunya. Dia memintaku untuk mengatakannya kepada-Mu. Dan aku mohon kepada-Mu: sudi kabulkanlah permintaannya dan permintaanku."

"Aku telah datang lebih untuk mereka yang miskin dan mereka yang menderita jiwa dan raganya, daripada untuk para penguasa yang menganggap Aku hanya sebagai obyek yang menarik. Tapi Aku akan pergi ke rumah Yusuf. Aku tidak bermaksud menentang para penguasa. Salah seorang dari para murid-Ku - dia yang karena keingintahuan dan menganggap diri penting datang ke rumahmu, tanpa perintah dari-Ku… tapi dia masih muda dan kita harus bersabar terhadapnya - dia dapat memberikan kesaksian akan hormat-Ku terhadap golongan penguasa yang memproklamirkan diri sebagai "para pelindung Hukum" dan… yang mereka maksudkan adalah "para penopang Yang Mahatinggi." Oh! Bapa Yang Kekal menopang Diri-Nya Sendiri oleh Diri-Nya Sendiri. Tak seorang alim ulama pun pernah memiliki hormat yang sama seperti yang Aku miliki bagi para pejabat Bait Allah."

"Aku tahu. Sangat tahu… Tapi hanya yang terbaik menyebut sikap yang demikian dengan istilah yang tepat. Sementara yang lain… menyebutnya 'munafik'."

"Orang memberikan apa yang dia miliki dalam dirinya, Lazarus."

"Benar. Tapi pergilah kepada Yusuf. Dia ingin bertemu dengan-Mu Sabat mendatang."

"Aku akan pergi. Kau dapat memberitahunya."

"Juga Nikodemus baik. Ya… dia mengatakan kepadaku… Dapatkah aku menyampaikan kepada-Mu sedikit kritik mengenai salah seorang murid-Mu?"

"Ya, silakan. Jika dia itu seorang yang baik, maka dia akan mengatakan apa yang baik; jika tidak baik, maka dia akan mengkritik suatu pertobatan, sebab Roh memberi terang kepada roh manusia, jika dia adalah seorang yang benar; dan roh manusia yang dibimbing oleh Roh Allah memiliki kebijaksanaan yang lebih dari yang dimiliki manusia dan dapat membaca kebenaran dalam hati."

"Dia mengatakan kepadaku: 'Aku tidak mengkritik kehadiran orang-orang yang tidak terpelajar ataupun pemungut cukai di antara para murid Kristus. Tapi aku menganggap tidak pantas menjadi salah seorang murid-Nya, laki-laki yang aku tidak tahu apakah dia berpihak pada-Nya atau menentang-Nya, tapi dia seperti bunglon, yang mengambil warna dan tampilan dari apa yang ada di sekitarnya."

"Itu Iskariot. Aku tahu. Tapi percayalah kepada-Ku: pemuda adalah anggur yang berfermentasi dan lalu menjadi dimurnikan. Ketika berfermentasi dia mengembang dan berbuih dan meluber ke segala penjuru akibat daya yang berlebihan. Angin musim semi berhembus ke segala penjuru dan kelihatan sebagai daun-daun gila yang memporak-porandakan. Tapi itu adalah angin kepada siapa kita harus berterima kasih atas bunga-bunga yang subur. Yudas adalah anggur dan angin. Tapi dia tidak jahat. Perilakunya menyusahkan dan mengganggu, bahkan menyakiti dan menyebabkan orang menderita. Tapi dia tidak sepenuhnya jahat… dia adalah anak kuda jantan yang garang."

"Engkau yang mengatakannya demikian… aku tidak layak untuk menilainya. Aku masih merasakan kepahitan akan kenyataan bahwa dia memberitahu aku bahwa Engkau melihat dia [Magdalena]…"  

"Tapi kepahitanmu sekarang telah dimaniskan oleh madu, sebab janji-Ku…"

"Ya, tapi aku ingat saat itu. Kepedihan tidak terlupakan bahkan meski sudah berakhir."

"Lazarus, Lazarus! Kau mengkhawatirkan terlalu banyak hal… dan yang sangat sepele. Biarlah hari-hari berlalu seperti gelembung-gelembung udara yang lenyap dan tidak pernah kembali dengan warna-warni cemerlang atau suram mereka. Dan lihatlah Surga. Surga tidak lenyap: itu untuk orang-orang benar."

"Ya, Guru dan Sahabat. Aku tidak akan mengkritik kenyataan bahwa Yudas bersama Engkau, atau kenyataan bahwa Engkau menerimanya. Aku akan berdoa agar dia tidak mencelakakan Engkau."

Yesus tersenyum dan semuanya pun berakhir.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Injil Sebagaimana Diwahyukan Kepadaku 2                     Daftar Istilah                      Halaman Utama