Bab LXVI
Akhir Meditasi Prapaskah


Pada hari Minggu berikutnya,* jika aku ingat dengan benar, aku melihat orang-orang Yahudi membasuh serta menyucikan Bait Allah. Mereka mempersembahkan kurban-kurban penghapus dosa, membersihkan segala kotoran, serta berusaha menyembunyikan dampak akibat gempa dengan menutupkan papan-papan dan karpet di atas celah dan bengkah pada tembok dan lantai; dan mereka memulai kembali kekhidmadan perayaan Paskah yang sebelumnya terganggu, memaklumkan bahwa kekacauan tersebut disebabkan oleh kehadiran orang-orang yang cemar; mereka berusaha memberikan penjelasan seksama guna menghapus kesan atas penampakan orang-orang mati. Mereka menghubungkannya dengan suatu penglihatan Yehezkiel, tetapi aku tak lagi dapat mengingatnya. Mereka mengancam barangsiapa berani mengucapkan barang sepatah kata saja mengenai peristiwa-peristiwa yang baru terjadi, atau didapati berbisik-bisik mengenainya, akan dikenai eks-komunikasi dan dijatuhi hukuman-hukuman berat lainnya. Mereka berhasil menutup mulut sebagian kecil orang yang keras hati, yang, sadar akan kesalahan mereka sendiri, bermaksud menghapuskan segala perkara tersebut dari benak mereka; namun demikian, mereka tidak berhasil membujuk orang-orang yang dalam hatinya masih tersimpan benih-benih kebajikan; orang-orang ini tutup mulut untuk sementara waktu, menyembunyikan keyakinan batin mereka, tetapi sesudahnya, setelah memperoleh keberanian, mereka memaklumkan iman mereka akan Yesus dengan lantang ke seluruh dunia. Para imam besar amat tercengang ketika mereka mengetahui betapa cepat ajaran-ajaran Kristus tersebar ke seluruh negeri. Semasa Stefanus menjadi diakon, seluruh Ophel dan wilayah timur Sion menjadi terlalu kecil untuk dapat menampung komunitas Kristiani yang begitu banyak, sehingga sebagian dari mereka harus membangun tempat tinggal mereka di negeri antara Yerusalem dan Betania.

Aku melihat Hanas dalam keadaan kacau begitu rupa hingga bertingkah bagaikan seorang yang kerasukan setan; akhirnya ia harus dikurung dan tak pernah lagi menampakkan diri di hadapan umum. Kayafas secara lahiriah tidak tampak menyolok, tetapi secara batiniah ia dikuasai angkara murka dan iri dengki yang luar biasa hingga mempengaruhi akal sehatnya.

Aku melihat Pilatus pada hari Kamis Paskah; ia mengeluarkan perintah untuk mencari isterinya di seluruh wilayah negeri, tetapi usaha untuk mendapatkan kembali isterinya sia-sia belaka; isterinya bersembunyi dalam rumah Lazarus di Yerusalem. Tak akan pernah terpikirkan oleh siapa pun untuk mencarinya di sana, sebab tak ada perempuan dalam rumah itu; Stefanus mengantarkan makanan ke sana untuknya dan menceritakan kepadanya segala sesuatu yang terjadi di kota. Stefanus adalah saudara sepupu St Paulus. Stefanus dan Paulus adalah putera-putera dari dua laki-laki bersaudara. Pada hari sesudah Sabat, Simon dari Kirene datang kepada para rasul untuk mohon pengajaran dan menerima pembaptisan.

Dengan demikian, berakhirlah kisah Sengsara menurut penglihatan-penglihatan Sr Emmerick, yang berlangsung sejak tanggal 18 Februari hingga 6 April 1823.

* Kisah di atas disampaikan kemudian, jadi tidaklah mungkin menghubungkannya dengan hari Kebangkitan atau hari Minggu berikutnya.

sumber : “The Dolorous Passion of Our Lord Jesus Christ from the Meditations of Anne Catherine Emmerich”

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Dukacita Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama