Bab 19
Wafatnya Simeon yang Kudus

Aku melihat Simeon, setelah menyampaikan nubuat di Bait Allah, pulang ke rumah dan jatuh sakit. Aku melihatnya di atas pembaringan menyampaikan nasehat-nasehat terakhir kepada isteri dan putera-puteranya, dan menyampaikan sukacitanya kepada mereka. Kemudian aku melihatnya wafat. Ada beberapa beberapa orang tua Yahudi dan imam-imam berdoa sekelilingnya.

Ketika ia telah menghembuskan napas terakhirnya, mereka membawa jenazahnya ke dalam suatu ruangan lain di mana, tanpa melucuti pakaiannya, jenazah dimandikan. Tubuhnya dibaringkan di atas sebuah papan yang berlubang-lubang; di bawah papan itu terdapat suatu baskom tembaga untuk menampung air yang jatuh. Sehelai kain lebar dihamparkan di atas jenazah, dan di bawahnya pembasuhan dilakukan. Daun-daun hijau dan rempah-rempah lalu ditebarkan dengan berlimpah atasnya dan sehelai kain lebar dibalutkan rapat-rapat sekelilingnya, sebagaimana dilakukan orang apabila membedung bayi. Jenazah itu begitu lurus dan kaku hingga aku tergoda untuk berpikiran bahwa jenazah diikatkan pada sebilah papan. Pemakaman dilangsungkan sore hari. Enam orang dengan suluh membawa jenazah di atas sebilah papan dengan sisi-sisi yang rendah dan melengkung, ke pemakaman yang digali pada sebuah bukit tak jauh dari Bait Allah. Makam itu mempunyai pintu masuk yang miring; dinding bagian dalamnya dihiasi dengan bintang-bintang dan berbagai macam figur serupa yang ada di bilik Santa Perawan di Bait Allah. Aku melihat hiasan serupa di biara pertama St Benediktus. Jenazah disemayamkan di tengah gua kecil itu, sementara area sekelilingnya dibiarkan kosong; lalu beberapa ritual keagamaan dilakukan. Mereka meletakkan segala macam barang sekeliling jenazah: koin-koin dan kerikil-kerikil dan dedaunan, aku pikir. Sekarang aku tidak mengingat semuanya dengan jelas. Simeon adalah sanak Veronika dan, melalui ayah Simeon, sanak Zakharia juga. Putera-putera Simeon melayani di Bait Allah, dan senantiasa, meski sembunyi-sembunyi, membina persahabatan dengan Yesus dan sanak-Nya. Beberapa dari antara mereka sebelum dan beberapa lainnya sesudah Kenaikan Tuhan kita, menggabungkan diri bersama para murid. Pada masa penganiayaan pertama, mereka berbuat banyak bagi Komunitas [jemaat Kristen perdana].


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Inkarnasi Mahakudus          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama