Bab 3
Simbol2 Misteri Yang Dikandung Tanpa Dosa

Berhala Mesir

Aku melihat seluruh bumi panas dan kering. Aku melihat Elia bersama dua bujangnya mendaki Gunung Karmel. Pertama-tama mereka melintasi sebuah dataran tinggi, kemudian mendaki anak-anak tangga yang dibuat pada karang menuju sebuah serambi; dari serambi ini mereka menaiki anak-anak tangga serupa ke suatu tempat datar di mana terdapat sebuah bukit. Di bukit terdapat sebuah gua, dan ke sanalah Elia mendaki seorang diri. Ia meninggalkan para bujangnya di batas-batas tempat yang datar agar mereka dapat melihat ke bawah ke Laut Galilea. Air laut telah mengering dan dasar laut dipenuhi lubang-lubang, lumpur dan bangkai-bangkai yang telah membusuk. Elia duduk, kepalanya bertumpu pada kedua lututnya; ia membungkus dirinya dengan mantol dan berdoa dengan khusuk kepada Allah. Tujuh kali ia berseru kepada bujang-bujangnya menanyakan apakah telah muncul awan di laut. Akhirnya, aku melihat di tengah laut suatu kabut putih darimana muncul sebuah awan hitam kecil. Dalam awan terdapat sebuah figur kecil bercahaya yang, sementara naik tinggi, semakin bertambah besar. Sementara awan naik, Elia melihat di dalam awan figur seorang perawan yang bercahaya. Kepala sang Perawan dilingkari berkas-berkas cahaya, kedua tangannya terentang dalam bentuk sebuah salib, satu tangan menggenggam karangan kemenangan, dan gaunnya yang panjang seolah diikat di bawah kakinya. Ia tampak melayang-layang di atas Palestina. Dalam penglihatan ini Elia mengenali empat misteri sehubungan dengan Santa Perawan. Salah satunya adalah bahwa sang Perawan akan datang pada masa ketujuh dan yang lainnya adalah keluarga darimana Perawan berasal. Ia juga melihat di satu pantai sebuah pohon rindang yang rendah dan di seberangnya sebuah pohon yang amat tinggi yang puncaknya merunduk ke atas pohon yang rendah.

Aku melihat awan terserak menjadi kabut-kabut putih yang jatuh ke atas tempat-tempat suci tertentu dan ke atas tempat-tempat tinggal orang-orang saleh tertentu yang sedang berdoa. Kabut-kabut ini memiliki pinggiran berwarna pelangi, dan di dalamnya terdapat berkat bagai mutiara dalam kerangnya. Dikatakan kepadaku bahwa, meski simbolis, ini sungguh merupakan gambaran sebenarnya mengenai bagaimana persiapan akan kedatangan Santa Perawan akan berkembang dari berbagai tempat yang terberkati itu.

Segera setelah penglihatan ini, Elia memperluas gua di mana ia biasa berdoa. Ia membuat Putera-Putera Para Nabi menjadi suatu organisasi yang lebih tertata. Sebagian dari mereka senantiasa berdoa dalam gua ini demi datangnya Santa Perawan dan memberikan penghormatan dalam antisipasi akan kedatangannya kelak.

Dengan doanya Elia memanggil awan-awan dan ia mengarahkan awan-awan itu menurut pencerahan batin; jika tidak suatu hujan topan yang tiba-tiba dan merusak pastilah akan terjadi. Lapisan-lapisan awan tenggelam membentuk kisaran-kisaran kabut dengan pinggiran berwarna pelangi yang akhirnya larut dalam embun-embun yang menetes. Aku mengenali hubungannya dengan manna di padang gurun yang pada pagi hari tampak seperti sisik, halus seperti embun beku di atas permukaan tanah. Aku melihat embun-embun melayang-layang di sepanjang Yordan, tetapi tidak turun merata di sembarang tempat, melainkan hanya di sana sini, di Salem misalnya, di mana Yohanes membaptis di kemudian hari dan di tempat di mana kelak terdapat kolam pembaptisannya. Aku bertanya mengenai makna pinggiran yang berwarna-warni dan dijelaskan kepadaku dengan suatu kerang laut tertentu yang juga memiliki pinggiran warna-warni yang mengkilap. Kerang di bawah cahaya matahari menyerap sinar, memantulkan warna-warni di pinggirannya, dengan demikian memurnikan sinar hingga di pusatnya sendiri terbentuk mutiara yang putih dan murni. Aku tak dapat mengungkapkannya, tetapi aku mengerti bahwa embun dan hujan yang menyertainya melakukan lebih banyak dari yang diartikan secara umum dengan menyegarkan dan menyirami bumi. Aku mendapatkan kepastian yang jelas bahwa, tanpa embun ini, adven Maria tentulah akan tertunda seratus tahun lebih lama; sementara melalui siraman dan berkat bumi, berbagai keluarga yang terlibat dalam prosesnya dipercepat dan disemarakkan. Dengan demikian daging mereka menerima berkat yang baru dengan mana mereka lebih dimurnikan dan diluhurkan dalam perkembangbiakannya. Penglihatan mengenai mutiara dan kerangnya mengandung makna yang berhubungan dengan Yesus dan Maria.

Masa kekeringan yang aku lihat tidak sebatas pada bumi saja; melainkan juga ada suatu kekeringan besar, kemandulan besar di antara manusia. Tetapi siraman embun kesuburan turun dari generasi ke generasi hingga ke daging Maria. Aku tak dapat mengungkapkannya. Terkadang, pada pinggiran awan yang berwarna-warni muncul satu atau beberapa mutiara, dan pada mutiara muncul suatu sosok manusia, yang menghembuskan sesuatu bagai roh, dan lagi tampak mempersatukan diri dengan yang lainnya.

Aku juga melihat bahwa dengan kerahiman Allah, orang-orang kafir yang saleh pada masa itu tahu bahwa Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan Yudea. Pengetahuan ini disampaikan kepada para pengamat bintang dari Chaldea melalui suatu penglihatan entah dalam bintang atau di langit. Mereka bernubuat mengenainya. Aku melihat berita-berita keselamatan yang sama dimaklumkan di Mesir.

Elia diperintahkan Allah untuk mengumpulkan di Yudea beberapa keluarga saleh yang terserak ke utara, timur dan selatan. Ia mencari tiga nabi sarjana yang pantas bagi misi ini dan ia memohon suatu tanda dari Allah dengan mana ia dapat mengenali mereka, sebab ini merupakan suatu tugas yang sulit dan amat berbahaya.

Nabi pertama pergi ke arah utara; nabi kedua ke timur; dan nabi ketiga ke selatan. Rute terakhir ini menghantar sang nabi ke Mesir di mana orang Israel tak dapat masuk tanpa menanggung resiko. Aku melihat utusan ketiga ini menyusuri jalan yang di kemudian hari dilalui oleh Keluarga Kudus, dan juga ke Heliopolis. Akhirnya, ia tiba di sebuah kuil kafir besar yang dikelilingi banyak bangunan dan terletak di suatu dataran luas. Seekor sapi hidup disembah di kuil ini, dan di dalam kuil juga terdapat gambar seekor sapi dan berhala-berhala lain. Anak-anak cacat dikurbankan pada binatang. Sementara nabi tengah melewati kuil, ia ditangkap dan dibawa ke hadapan para imam. Mujurlah si nabi, mereka dipenuhi rasa ingin tahu yang besar, jika orang lain mungkin telah mereka bunuh seketika itu juga. Mereka menanyainya darimana ia datang. Ia menjawab tanpa gentar, mengatakan bahwa seorang perawan akan dilahirkan dan darinya akan dimulailah penyelamatan dunia, dan lalu segala berhala mereka akan dihancurkan. Mereka amat takjub dan terkesan dengan apa yang mereka dengar dan membiarkan nabi pergi. Tetapi sesudahnya mereka berunding bersama dan memutuskan untuk membuat patung seorang perawan. Ketika patung selesai dibuat, mereka menempatkannya tinggi di tengah atap kuil dan dalam posisi seolah sedang melayang turun. Hiasan kepala patung perawan itu serupa dengan begitu banyak berhala lain, setengah perempuan, setengah singa, yang ada di kuil. Bagian lengan atas rapat dengan tubuh, kedua lengan bawah terentang seolah menangkis sesuatu. Terdapat semacam sayap di belakang lengan atas sampai bawah, dua sayap menjadi satu seperti jambul, atau jengger; bulu-bulu serupa ada di kedua sisi dan di bagian tengah tubuh hingga ke kakinya yang kecil.

Orang-orang Mesir menghormati patung ini dan mempersembahkan kurban di hadapannya, agar dengan demikin sang perawan tidak menghancurkan dewa mereka Apis dan berhala-berhala mereka lainnya. Tetapi mereka masih terus dalam kebiasaan kekejian mereka. Satu-satunya perubahan yang didatangkan atas mereka oleh apa yang telah disampaikan nabi adalah bahwa sejak itu mereka memohon pertolongan sang perawan dan menghormatinya sesuai berbagai interpretasi mereka atas apa yang dikatakan nabi.

Aku melihat banyak sejarah mengenai Tobit dan perkawinan dengan perantaraan malaikat antara Tobia dengan Sara. Sara adalah tipe St Anna. Tobit mewakili kaum Yahudi saleh yang merindukan Mesias. Kebutaannya berarti ia tidak lagi akan dapat menjadi ayah dari lebih banyak anak dan hendaknya ia membaktikan diri sepenuhnya dalam meditasi dan doa. Isterinya yang suka bawel adalah gambaran upacara sia-sia serta merepotkan dari para ahli Taurat. Burung pipit, utusan musim semi, mewartakan keselamatan yang akan datang. Kebutaan Tobit terutama menggambarkan umat beriman, meski menanti serta merindukan keselamatan, dan keacuhan bilamana keselamatan datang. Malaikat sungguh berkata benar ketika mengatakan bahwa ia adalah Azarya, putera Ananya*, sebab kata ini berarti pertolongan Allah dari awan Allah. Malaikat ini adalah pembimbing bangsa-bangsa, pelindung serta administrator Berkat bahkan hingga ke Perkandungan Santa Perawan. Dalam doa yang dipanjatkan bersama oleh Tobia dan Sara, dan yang aku lihat dibawa oleh para malaikat ke hadapan tahta Allah di mana doa diterima dalam perkenanan Allah, aku mengenali permohonan-permohonan dari orang-orang Israel yang saleh dan puteri-puteri Sion akan kedatangan Juruselamat, juga doa-doa tak kunjung henti dari Yoakim dan Anna demi anak yang dijanjikan kepada mereka. Kebutaan Tobit dan celaan isterinya juga mengartikan penghinaan terhadap Yoakim dan diacuhkannya persembahannya. Tujuh suami Sara yang terbunuh mewakili mereka di kalangan leluhur Maria yang telah menempatkan halangan dan hambatan atas kedatangannya, dan dengan demikian, keselamatan atas umat manusia. Juga menunjukkan para pelamar yang ditolak Anna sebelum perkawinannya dengan Yoakim. Celaan gadis pelayan Anna adalah celaan kaum kafir, mereka yang tidak percaya dan orang-orang Yahudi yang tak bertuhan yang menyebabkan tertundanya kedatangan Mesias yang telah lama dinanti-nantikan. Cemooh kafir yang demikian mendorong kaum saleh untuk terlebih lagi bertekun dalam doa. Juga, dan teristimewa celaan yang ditanggung Anna dari gadis pelayannya, menyebabkan Anna memohon pertolongan dalam doa dengan begitu khusuk dan sungguh hingga ia didengarkan. Ikan besar yang hendak menelan Tobia melambangkan kemandulan Anna yang diperpanjang; tetapi dengan dikeluarkannya empedu, jantung dan hati ikan menyatakan perbuatan-perbuatan baik dan matiraga. Anak kambing yang dibawa pulang oleh isteri Tobit sebagai upah kerja sesungguhnya adalah hasil curian yang diberikan orang karena dustanya. Tobit mengenal orang-orang itu dan tahu perihal keseluruhan transaksi, dan itulah sebabnya mereka merendahkan dia. Juga bermakna sama bagi hubungan yang ada antara orang-orang Yahudi yang saleh dan kaum Esseni di satu pihak, dengan kaum Farisi dan orang-orang Yahudi yang hanya beribadat secara lahiriah di lain pihak; juga celaan yang dirasakan orang-orang Yahudi yang hanya beribadat secara lahiriah oleh kaum Farisi; tetapi apa maknanya, sekarang aku tidak dapat mengingatnya. Empedu, yang olehnya penglihatan Tobit dipulihkan, melambangkan penderitaan dan kepahitan dengan mana orang-orang Yahudi yang terpilih sampai pada pengetahuan akan keselamatan dan mendapatkan keikutsertaan di dalamnya. Empedu melambangkan masuknya terang ke dalam kegelapan, Yesus masuk ke dalam sengsara-Nya yang pahit sejak saat perkandungan-Nya.

* Nama Azarya dan Ananya muncul dalam Nehemia 3:23. Ananya, dalam bahasa Ibrani Ananyah yang berarti "awan Allah", tetapi nama yang lebih umum adalah Hananyah, "Allah berbelas kasih." Azarya berrati "pertolongan Allah". (komentar tambahan oleh P. Sebastian Bullough, O.P.)


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Santa Perawan Maria          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama