Bab 10
![]() Memasuki Kota Yerusalem
![]() ![]() Aku melihat arak-arakan yang menghantar Maria mendekati kota Yerusalem dari utara, tetapi mereka tidak memasuki kota dari arah sana. Begitu tiba dekat kebun-kebun terpencil dan istana-istana, mereka menyusuri kota, berbelok ke timur melintasi Lembah Yosafat, meninggalkan Bukit Zaitun dan jalan ke Betania di sisi kiri mereka, dan memasuki kota melalui Gerbang Domba yang menghantar ke pasar kota. Dekat gerbang ini ada sebuah kolam di mana domba-domba yang diperuntukkan kurban dimandikan. Dari sana mereka berbelok ke kanan dan menyusuri jalanan di antara tembok-tembok kota menuju bagian lain dari kota. Kemudian mereka menapaki suatu jalan yang panjang melintasi lembah, dan akhirnya tiba dekat pasar ikan di sebelah barat kota. Di sini berdiri rumah leluhur Zakharia di mana Zakharia biasa menginap apabila sedang bertugas di Bait Allah. Zakharia sedang tidak berada di rumah, tetapi aku melihat seorang yang sudah amat lanjut usianya; aku pikir ia adalah saudara ayah Zakharia. Ada sanak saudara yang lain dalam rumah; mereka dari Betlehem dan Hebron, dengan anak-anak mereka, di antaranya dua keponakan perempuan Elisabet yang masih kecil; Elisabet sendiri tidak hadir di sana. Mereka semua pergi keluar bersama banyak gadis-gadis kecil, membawa karangan-karangan bunga dan ranting-ranting, untuk menyongsong para pengelana dan menghantar mereka ke rumah Zakharia di mana mereka makan dan minum dengan gembira, dan selanjutnya bersiap ke sebuah penginapan ibadat dekat Bait Allah. Zakharia datang memimpin seluruh rombongan dari rumah menuju penginapan. Kepada kanak-kanak Maria dikenakan perangkat busana upacaranya yang kedua yang berwarna biru langit.
Suatu iring-iringan dibentuk dipimpin Zakharia bersama Yoakim dan Anna. Maria berada dibelakangnya, dikelilingi empat gadis bergaun putih; di belakangnya lagi anak-anak dan sanak saudara lainnya. Mereka berjalan menyusuri jalan-jalan, melintasi istana Herodes dan istana di mana, di masa sesudahnya, Pilatus tinggal. Mereka berjalan ke pojok timurlaut bukit Bait Allah; di belakang mereka berdiri benteng Antonia, sebuah bangunan tinggi di sebelah baratlaut Bait Allah. Akhirnya mereka tiba di sebuah tembok yang tinggi di mana terdapat suatu tangga dengan lebih dari limabelas anak tangga. Mereka ingin menggandeng tangan Maria, tetapi sungguh mengejutkan semua orang, Maria berlari naik dengan lincah penuh sukacita. Begitu memasuki penginapan, kaki mereka dibasuh. Kemudian mereka dihantar ke sebuah aula besar; di tengah-tengah aula sebuah lampu digantungkan dari langit-langit di atas sebuah basi logam yang besar berisi air. Di sinilah mereka membasuh wajah dan tangan.
Penginapan ini adalah sebuah penginapan yang dapat disewa untuk acara-acara perayaan seperti sekarang ini. Ada empat penginapan serupa di sebelah timurlaut bukit di mana Bait Allah berdiri. Penginapan yang disewa Zakharia ini amat besar, dengan sebuah halaman yang luas yang dikelilingi semacam serambi dengan kamar-kamar tidur dan meja-meja panjang yang rendah. Ada juga sebuah ruangan besar dengan tungku untuk memasak. Tempat ke mana hewan-hewan kurban Yoakim dibawa, terletak tak jauh dari sana. Di sisi-sisinya terdapat tempat-tempat tinggal para pelayan Bait Allah yang bertugas mengurus hewan-hewan kurban.
Yoakim dan Anna kemudian naik ke atas bersama Maria ke tempat tinggal imam. Di sini juga, didorong oleh suatu inspirasi batin, kanak-kanak Maria dengan penuh semangat mendaki anak-anak tangga. Kedua orang imam yang tinggal di sana dengan hangat menyambut mereka masuk ke dalam rumah. Keduanya hadir saat pengujian Maria di Nazaret. Mereka memanggil salah seorang perempuan Bait Allah, seorang janda yang sudah lanjut usia, yang bertugas melakukan segala macam pekerjaan perempuan dan mendidik gadis-gadis kecil. Tempat tinggalnya tak jauh dari Bait Allah, di antara kamar-kamar tambahan yang membentuk apartemen tidur para perawan Bait Allah. Dari kamar-kamar ini, orang dapat secara tak terlihat memandang ke bawah ke dalam sanctuarium. Janda ini terbungkus amat rapat dalam mantolnya hingga orang hanya dapat melihat sebagian kecil wajahnya. Para imam dan orangtuanya menyerahkan kanak-kanak Maria kepada perempuan ini sebagai anak asuhnya. Janda ini seorang yang serius namun ramah, dan kanak-kanak Maria penuh hormat dan penyerahan diri. Janda ini menemani rombongan ke penginapan ibadat dan menerima sebuah buntalan berisi barang-barang kanak-kanak Maria yang dibawanya untuk ditata di tempat tinggal Maria yang baru.
Keesokan harinya dilewatkan dengan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk persembahan Yoakim dan masuknya Maria ke Bait Allah. Pagi-pagi benar Yoakim pergi dengan persembahan ternaknya ke Bait Allah, ke tempat di mana hewan-hewan kurban diseleksi. Yang disortir segera digiring kembali ke pasar hewan. Yoakim harus menumpangkan tangannya ke atas kepala tiap-tiap hewan sebelum hewan itu disembelih. Sesudahnya ia menerima sedikit daging dan darah dari masing-masing hewan. Di tempat ini ada banyak pilar, meja-meja dan bejana-bejana di mana kurban dipotong-potong, dibagi-bagi dan ditata. Busa darah disingkirkan, sementara lemak, limpa dan ginjalnya disisih-sisihkan. Semua bagian itu diperciki dengan garam. Isi perut anak-anak domba dibersihkan dan, setelah diisi dengan sesuatu, dikembalikan ke bentuk asalnya sehingga tampak utuh kembali. Kaki-kakinya diikat saling bersilang. Sebagian besar daging dibawa ke sebuah halaman di mana terdapat beberapa perawan Bait Allah yang bertugas melakukan sesuatu - mungkin mempersiapkan daging untuk kepentingan mereka sendiri atau untuk santapan para imam. Semuanya dilakukan dengan keteraturan dan tata tertib yang luar biasa. Para imam dan kaum Lewi datang dan pergi berdua-dua. Pekerjaan-pekerjaan yang paling sulit dan rumit diselesaikan seolah dalam satu alur dan tingkatan. Potongan-potongan daging tidak dipersembahkan hingga keesokan harinya.
Di penginapan diadakan sebuah pesta, dan ada juga perjamuan; yang hadir sekitar seratus orang termasuk anak-anak, di antaranya duapuluh empat gadis dari berbagai tingkat usia. Di antara mereka, aku melihat Serafia, yang setelah wafat Yesus disebut Veronica. Ia telah remaja, mungkin sekitar sepuluh hingga duabelas tahun umurnya. Mereka mempesiapkan karangan-karangan dan rangkaian-rangkaian bunga untuk Maria dan kawan-kawannya, dan menghias tujuh suluh berbentuk tongkat dengan api bernyala di puncaknya. Sepanjang pesta banyak imam dan kaum Lewi datang dan pergi dari penginapan; mereka juga ikut ambil bagian dalam perjamuan. Ketika mereka mengungkapkan keheranan mereka atas besarnya persembahan Yoakim, Yoakim menjelaskan bahwa ia hendak menunjukkan rasa syukur terima kasih semaksimal kemampuannya; ia tak dapat lupa bagaimana, karena belas kasihan Allah, aibnya di Bait Allah akibat ditolaknya persembahannya, telah diikuti dengan dikabulkannya permohonannya. Aku melihat kanak-kanak Maria berjalan-jalan di sekitar penginapan bersama gadis-gadis kecil lainnya.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|