Bab 2
![]() Keluarga Lazarus
![]() Maria Magdalena
Ayah Lazarus bernama Zarah, atau Zerah, seorang keturunan Mesir yang amat terhormat. Ia tinggal di Siria, di perbatasan Arabia, di mana ia menduduki suatu jabatan di bawah Raja Siria; tetapi karena jasanya semasa perang, ia menerima dari Kaisar Romawi tanah dekat Yerusalem dan di Galilea. Ia bagaikan seorang pangeran dan amat kaya raya. Ia memperoleh lebih banyak lagi kekayaan dari isterinya, Izebel, seorang Yahudi dari kalangan kaum Farisi. Zerah menjadi seorang Yahudi dan mengamalkan hidup saleh yang ketat seturut hukum-hukum Farisi. Ia memiliki sebagian kota di Gunung Sion, di sisi di mana terdapat sungai dekat dataran tinggi tempat Bait Allah berdiri, yang mengalir melalui jurang. Tetapi, sebagian besar dari harta miliknya ini dihibahkannya ke Bait Allah, dengan mewariskan beberapa hak istimewa bagi keluarganya atas peristiwa ini. Hak milik ini berada di jalan yang dilalui para rasul ketika mereka naik menuju Senakel, tetapi Senakel itu sendiri bukan lagi bagian darinya. Kastil Zerah di Betania amat luas, dengan kebun-kebun, serambi-serambi, dan mata-mata air, dan dikelilingi oleh selokan ganda. Nubuat Hana dan Simeon dikenal oleh keluarga Zerah yang menanti-nantikan kedatangan Mesias. Bahkan di masa kecil Yesus, mereka bersahabat dengan Keluarga Kudus, bagai orang-orang bangsawan yang saleh biasa bersahabat dengan tetangga mereka yang sederhana dan saleh.
Orangtua Lazarus memiliki seluruhnya limabelas anak, enam di antaranya mati muda. Dari sembilan yang bertahan hidup, hanya empat orang yang masih hidup pada masa pewartaan Kristus. Mereka adalah: Lazarus; Marta yang sekitar dua tahun lebih muda; Maria yang dianggap dungu, dua tahun lebih muda dari Marta; dan Maria Magdalena, lima tahun lebih muda dari Maria. Maria si dungu tidak disebut-sebut dalam Kitab Suci, tidak diperhitungkan di kalangan kaum keluarga Lazarus; tetapi ia berkenan di hadapan Allah. Ia senantiasa disisihkan dalam keluarganya dan hidupnya sama sekali tidak diketahui.
Magdalena, si bungsu, sungguh amat cantik jelita dan, bahkan di masa kanak-kanaknya, perawakannya telah tinggi dan indah bentuknya bagai seorang gadis yang lebih tua umurnya. Ia sama sekali sembrono dan penuh taktik merayu. Orangtuanya meninggal dunia ketika usianya baru tujuh tahun. Ia tidak memiliki kasih yang besar kepada orangtuanya bahkan sejak masa kecilnya, oleh sebab matiraga ketat kedua orangtuanya. Bahkan sejak masa kanak-kanak, Magdalena hidup sia-sia tak terkatakan. Ia suka mencuri kecil-kecilan, angkuh, maunya sendiri, dan pencinta kesenangan. Ia tidak pernah setia, melainkan bergayut pada apa yang paling menyenangkan hatinya. Oleh karenanya, ia berlebihan dalam kasih sayang ketika kepekaan kasih sayangnya bangkit, dan bersikap manis serta rela merendahkan diri pada semua yang menarik perasaannya melalui penampilan lahiriah. Ibunya memiliki andil dalam pendidikannya yang tak terarah dan bahwa kelembutan simpatik anak itu diwarisi dari ibunya.
Magdalena dimanjakan oleh ibu dan inang pengasuhnya. Mereka membangga-bangkakannya ke mana-mana, berupaya agar kepintaran dan perilakunya yang indah mempesona dikagumi. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama Magdalena yang telah didandani duduk di bawah jendela. Duduk di bawah jendela itu adalah penyebab utama kehancuran Magdalena. Aku melihatnya di jendela dan di serambi-serambi rumah, di atas kursi besar dengan karpet-karpet dan bantal-bantal di mana ia dapat dilihat dengan segala kebesarannya dari jalanan. Ia biasa mencuri daging manis dan membawanya kepada anak-anak lain di taman puri. Bahkan di usianya yang sembilan tahun, ia telah terlibat hubungan asmara.
Dengan semakin berkembangnya bakat-bakat dan keelokan wajahnya, semakin bertambah pula pembicaraan dan kekaguman orang padanya. Ia mempunyai banyak teman. Diajarkan kepadanya, dan ia menulis syair-syair cinta pada gulungan-gulungan perkamen kecil. Aku melihatnya kala ia begitu sibuk menghitung dengan jari-jarinya. Ia mengedarkan syair-syair ini, dan saling bertukar syair dengan para kekasihnya. Namanya terkenal ke segala penjuru dan ia sungguh amat dikagumi.
Namun demikian, aku tak pernah melihat Magdalena sungguh-sungguh mencintai ataupun dicintai. Semuanya, setidaknya dari pihak Magdalena, hanyalah kesia-siaan belaka, kesembronoan, pemujaan diri dan kebanggaan berlebihan atas kecantikan sendiri. Aku melihat Magdalena sebagai skandal bagi saudara dan saudarinya yang dipandang sebelah mata dan dianggap aib oleh Magdalena oleh sebab hidup mereka yang bersahaja.
Ketika warisan dibagi, berdasarkan undi kastil Magdalum jatuh ke tangan Magdalena. Kastil itu merupakan suatu bangunan yang amat indah. Magdalena sering pergi ke sana bersama keluarganya semasa ia masih kecil benar. Usianya baru sekitar sebelas tahun ketika ia, beserta banyak pelayan baik laik-laki maupun perempuan, pindah ke sana dan menata tempat kediaman yang nyaman bagi dirinya.
Magdalum adalah tempat berbenteng, terdiri dari beberapa kastil, bangunan-bangunan umum, padang-padang belukar luas dan kebun-kebun. Letaknya sekitar delapan jam sebelah timur Nazaret, sekitar tiga jam dari Kapernaum, satu setengah jam dari Betsaida ke arah selatan, dan sekitar satu mil dari Danau Genesaret. Kastil dibangun di lereng bukit dan terhampar hingga ke lembah yang terbentang ke arah danau dan sekeliling tepiannya. Salah satu dari kastil-kastil di sana adalah milik Herodes. Heodes memiliki sebuah kastil yang lebih besar di wilayah Genesaret yang subur. Sebagian dari para prajuritnya ditempatkan di Magdalum, dan mereka ikut bertanggung jawab atas kemerosotan moral masyarakat di sana. Para pejabat mempunyai hubungan karib dengan Magdalena. Di samping para serdadu, terdapat sekitar duaratus orang di Magdalum, terutama pejabat-pejabat kota, mandor bangunan dan para pelayan. Tidak ada sinagoga di tempat ini; penduduknya pergi ke sinagoga yang di Betsaida.
Kastil Magdalum adalah yang paling tinggi dan paling indah dari segala kastil yang ada di sana. Dari bubungannya orang dapat melihat lepas ke arah Laut Galilea hingga ke pantai seberangnya. Lima jalanan menghantar orang ke Magdalum dan di setiap jalanan, dalam jarak setengah jam jauhnya dari benteng, berdiri sebuah menara yang dibangun di atas sebuah bangunan yang melengkung. Menara itu tampak bagai suatu menara jam yang dapat dilihat hingga dari kejauhan. Menara-menara ini tidak saling berhubungan satu sama lain; mereka menjulang dari suatu wilayah yang dihampari kebun-kebun, ladang-ladang dan padang-padang hijau. Magdalena mempunyai banyak pelayan laki-laki dan perempuan, padang dan ternak, tetapi rumah tangganya sama sekali tak terurus; semuanya terbengkalai dan menjadi rusak.
Melintasi jurang liar di ujung di mana Magdalum menjulang tinggi, mengalir sebuah mata air kecil ke danau. Sekeliling tepinya terdapat banyak binatang-binatang buruan, sebab dari tiga padang yang berdekatan dengan lembah, binatang-binatang liar datang untuk minum. Herodes biasa berburu di sini. Dekat kastilnya di wilayah Genesaret, Herodes juga mempunyai sebuah kebun yang dipenuhi binatang-binatang liar. Wilayah Genesaret dimulai di antara Tiberias dan Tarichea, sekitar empat jam jauhnya dari Kapernaum; terbentang dari lautan tiga jam ke pedalaman dan ke selatan sekitar Tarichea ke muara Yordan. Lembah yang meninggi dengan pemandian-pemandian dekat Betulia, secara buatan dibangun dari sebuah sungai dekat sana, terbentang hingga ke wilayah ini, dan diairi oleh aliran-aliran air yang mengalir ke laut. Sungai ini membentuk dalam rangkaiannya beberapa danau dan air-air terjun buatan di beberapa bagian berbeda dari wilayah yang indah ini yang sepenuhnya terdiri dari banyak kebun, vila, kastil, taman, jalan setapak, kebun buah-buahan dan kebun anggur. Sepanjang tahun penuh dengan bunga-bunga dan buah-buahan. Orang-orang kaya negeri ini, dan teristimewa dari Yerusalem, memiliki vila-vila dan kebun-kebun di sini. Setiap bagian tanah diolah atau terhampar sebagai taman-taman rekreasi, hutan-hutan kecil dan tatanan asri dan dihiasi dengan jalan setapak yang memutar sekeliling bukit kecil berbentuk piramida. Tak ada desa-desa besar di bagian wilayah ini. Penduduk tetapnya sebagian besar para tukang kebun dan para pemelihara rumah, juga para gembala yang kawanan ternaknya terdiri dari domba-domba dan kambing-kambing yang baik. Di samping itu ada segala macam binatang langka dan burung-burung dalam pemeliharaan mereka. Tidak ada jalanan yang melintasi Magdalum, tetapi dua jalan dari laut dan dari Yordan bertemu di sini.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|