Bab 4
Yesus Berkelana Melintasi Libanus Menuju Sidon dan Sarfat


Yesus beranjak dari danau dan pergi lebih jauh menuju Libanus. Ia melakukan ini terutama karena banyaknya kabar yang tersiar di segenap penjuru negeri dan kegemparan besar yang muncul. Banyak orang menganggap Yohanes sebagai Mesias, tetapi yang lain berbicara mengenai seorang lain yang tampaknya ditunjuk oleh kata-kata Yohanes.

Mereka yang menyertai Yesus dalam perjalanan ini berjumlah enam hingga duabelas orang. Sepanjang perjalanan, di tempat-tempat yang berbeda, sebagian meninggalkan kelompok sementara yang lain menggabungkan diri. Ajaran-ajaran-Nya menyenangkan mereka, dan mereka mulai berpikir bahwa Ia pastilah Dia yang dimaksud Yohanes. Yesus tidak mengikatkan diri secara istimewa pada seseorang. Tepat dikatakan jika Ia sendirian, tetapi Ia menabur benih dan mengolah tanah. Dalam segala yang Ia lakukan, aku melihat banyak yang berhubungan dengan tindakan-tindakan para nabi dan kegenapannya, teristimewa Nabi Elia.

Yesus pergi bersama rombongan-Nya melintasi punggung bukit Libanus menuju kota besar Sidon yang terhampar di sepanjang laut. Dari ketinggian gunung, pemandangannya sungguh luar biasa indah. Kota tampaknya cukup dekat dengan laut; tetapi dilihat dari datarannya sendiri, orang dapat melihat bahwa jaraknya tak kurang dari empatpuluh lima menit dari pantai. Sidon adalah sebuah kota yang besar dan sibuk. Memandang ke bawah dari ketinggiannya, orang dapat berkhayal bahwa ia sedang melihat suatu armada perahu yang tak terbilang banyaknya; sebab dari banyak atap-atap rumah yang datar muncul hutan galah dan tiang-tiang bendera yang tinggi, dengan pita-pita panjang merah dan juga warna-warni lain, sementara kain-kain kanvas putih dibentangkan dari tiang ke tiang, atau berkibar-kibar dalam hembusan angin. Tempat-tempat ini dipadati orang dengan berbagai kegiatan masing-masing. Di antara rumah-rumah aku melihat segala macam bejana yang kemilau sedang dipersiapkan. Wilayah sekelilingnya diberkati dengan tanah yang luar bisa subur; semuanya penuh dengan buah-buahan. Dalam dan sekitar kebun-kebun ini terdapat banyak pohon-pohon yang amat besar, sebagian di antaranya dikelilingi bangku-bangku. Anak-anak tangga yang satu menghantar ke anak-anak tangga yang lain, sehingga cukup banyak orang dapat duduk di anak-anak tangganya seperti di sebuah rumah musim panas. Dataran di mana kota terbentang terletak antara gunung dan laut, tak terlalu luas wilayahnya.

Ada baik kaum Yahudi maupun kaum kafir di kota. Mereka saling berhubungan dagang satu sama lain dan pemujaan berhala merupakan hal yang umum. Dalam perjalanan-Nya, Yesus mengajar dan menyampaikan khotbah di tempat-tempat teduh di bawah pohon-pohon besar, memberitakan Yohanes, baptisannya dan pertobatan.

Yesus disambut baik di kota. Ia pernah ke sana sebelumnya. Di sekolah, Ia mengajar mengenai kedatangan Mesias dan runtuhnya berhala. Ratu Izebel yang begitu menganiaya Elia berasal dari kota ini.

Yesus meninggalkan rombongan-Nya di Sidon dan pergi ke sebuah tempat kecil lebih ke selatan dan jauh dari laut. Ia ingin menyendiri untuk berdoa. Di satu sisi, tempat itu sepenuhnya diapit oleh sebuah hutan. Kota itu berdinding tebal dan dikelilingi kebun-kebun anggur. Nama tempat itu adalah Sarfat, tempat di mana Elia diberi makan oleh seorang janda. Orang-orang Yahudi, juga orang-orang kafir, memiliki kepercayaan takhayul sehubungan dengan peristiwa itu. Mereka senantiasa mengijinkan janda-janda saleh tinggal di tembok-tembok kota. Mereka pikir, dengan berbuat demikian mereka mengamankan diri dari segala marabahaya dan dapat mempraktekkan segala bentuk kejahatan di kota. Pada masa yang sedang aku ceritakan, orang-orang tua tinggal di tembok-tembok kota.

Yesus menginap di rumah seorang lelaki tua, di tembok kota, di rumah yang dulu dihuni oleh janda yang memberi makan Elia. Para lelaki tua yang pada waktu itu tinggal di tembok-tembok kota adalah serupa pertapa-pertapa. Mereka tinggal di sana seturut kebiasaan kuno untuk menghormati Elia, merenungkan dan menjelaskan nubuat-nubuat, dan terutama melewatkan waktu dalam doa demi datangnya Mesias. Yesus mengajar mereka tentang Mesias dan baptisan Yohanes. Mereka adalah orang-orang saleh, tetapi terbuai oleh banyak gagasan yang keliru, salah satunya adalah bahwa Mesias akan datang dalam semarak duniawi. Yesus sering undur diri ke sebuah hutan dekat Sarfat dan di sana berdoa seorang diri. Ia mengajar di sinagoga dan menyibukkan diri juga dengan mengajar anak-anak. Di dusun-dusun sekitar, ada banyak kaum kafir. Yesus mendorong orang banyak untuk tidak bercampur dengan kaum kafir. Ada sebagian orang baik di sini dan beberapa orang yang amat jahat. Yesus tidak mempunyai teman, kecuali terkadang beberapa penduduk di sana. Aku melihat-Nya mengajar laki-laki dan perempuan di udara terbuka, seringkali di bukit-bukit kecil dan di bawah pepohonan.

Iklim di sini begitu rupa hingga selalu tampak bagiku seperti di bulan Mei, sebab di Palestina gandum dari panenan kedua jauh lebih awal dari panenan kita di bulan itu. Mereka tidak menyabit gandum begitu dekat pada tanah seperti yang kita lakukan. Mereka menggenggam batang di bawah bulir-bulir gandum dan memotongnya sekitar sepanjang satu el. Mereka tidak mengiriknya. Mereka menegakkan berkas-berkas kecil itu dan menggilasnya dengan sebuah mesin penggiling yang dijalankan oleh dua ekor lembu. Gandum mereka lebih kering dari gandum kita dan siap rontok. Mereka memisahkannya di udara terbuka, atau di semacam gudang bundar dengan atap jerami tetapi terbuka semua sisinya.

Dari Sarfat, Yesus pergi ke suatu tempat yang terbentang di sebelah timur laut, tak jauh dari dataran di mana Yehezkiel, yang dirasuki roh, mendapat penglihatan mengenai tulang-tulang kering yang bersatu kembali. Urat-urat dan daging menutupi tulang-tulang, angin berhembus atasnya, roh dan hidup merasukinya. Dikatakan kepadaku bahwa menyatunya kembali tulang-tulang dan terbungkusnya mereka dengan daging, digenapi dengan ajaran dan baptisan Yohanes. Tetapi roh dan hidup yang dihembuskan kepada mereka digenapi oleh Yesus melalui Penebusan dan turunnya Roh Kudus. Yesus menghibur orang banyak, yang amat miskin dan tertindas, dan menjelaskan kepada mereka perihal penglihatan Yehezkiel.

Ketika Yesus meninggalkan tempat ini, ia pergi ke utara negeri yang pertama kali dikunjungi Yohanes setelah meninggalkan padang gurun. Tempat kecil itu adalah tempat pengguntingan bulu domba. Naomi dan puterinya Rut tinggal di sana untuk waktu yang lama. Naomi mempunyai nama yang begitu harum di kalangan orang banyak sehingga ia masih dibicarakan di bagian-bagian wilayah itu. Di kemudian hari Naomi pindah ke Betlehem. Tuhan mengajar dengan penuh semangat di sini.

Tiba waktu bagi-Nya untuk menapaki kembali langkah-langkah-Nya ke selatan dan dari sana ke Samaria untuk pembaptisan-Nya. Yakub mempunyai padang-padang di sana. Sebuah sungai kecil melintasi tempat ini, di belakangnya, jauh di padang gurun, terdapat mata air Yohanes. Dari mata air ini jalanan menjadi amat curam, mengingatkanku akan jalan yang diambil Adam dan Hawa ketika diusir dari Firdaus. Jalanan menurun ke padang pertempuran Yehezkiel. Dalam perjalanan Adam dan Hawa, pepohonan menjadi semakin kecil dan berubah bentuk hingga akhirnya mereka tiba di suatu wilayah terpencil di mana tumbuh semak-semak yang mengerikan. Firdaus nun jauh tinggi di atas bumi bagai matahari. Sesudah jatuhnya manusia dalam dosa, Firdaus lenyap di balik sebuah gunung yang tampaknya muncul di depannya.

Juruselamat sekembalinya dari desa gembala ke Sarfat, mengikuti rute yang ditempuh Nabi Elia ketika pergi dari Sungai Kerit ke Sarfat. Yesus mengajar di sana sini sementara Ia berkelana melintasi Sidon. Dari Sarfat Ia segera pergi ke selatan untuk pembaptisan-Nya. Ia merayakan Sabat di Sarfat.

Setelah Sabat, Yesus memulai perjalanan ke Nazaret, mengajar di berbagai tempat di sepanjang perjalanan. Terkadang Ia disertai rombongan, terkadang sendirian. Ia berjalan telanjang kaki, mengenakan sandal hanya apabila hendak memasuki suatu kota atau desa. Ia melintasi lembah-lembah menuju Gunung Karmel, dan suatu ketika Ia berada dekat jalan yang menurun ke Mesir, tetapi Ia berbelok ke timur.

Bunda Allah, Maria Kleopas, ibunda Parmenas, dan dua perempuan lain, aku lihat pergi ke Nazaret sementara Serafia (sesudahnya Veronica), Yohana Khuza, dan putera Veronica, yang di kemudian hari menggabungkan diri dengan para murid, sedang dalam perjalanan ke tempat yang sama dari Yerusalem. Mereka hendak mengunjungi Maria yang mereka kenal dalam perjalanan tahunan ke Kota Suci.

Maria dan Yosef, seperti keluarga-keluarga saleh lainnya, biasa berziarah ke tiga tempat dalam setahun; yakni Bait Yerusalem, pohon cemara dekat Betlehem dan Gunung Karmel. Keluarga Anna dan orang-orang saleh lainnya biasa pergi ke Gunung Karmel pada bulan Mei sekembalinya dari Yerusalem. Di gunung terdapat sebuah sumur dan sebuah gua, yakni Gua Elia yang bagaikan sebuah kapel. Kaum Yahudi yang saleh secara tetap mengunjungi tempat-tempat suci ini. Mereka datang, bukan pada waktu-waktu yang telah ditetapkan, melainkan bilamana waktunya sesuai dengan mereka, dan berdoa demi datangnya Mesias. Pertapa-pertapa Yahudi tinggal di gunung dan di kemudian hari biarawan Kristiani menempati bilik-bilik mereka di sana.

Di sebuah kota kecil di sebelah barat Gunung Tabor, Yesus mengajar di sebuah sekolah dan berbicara mengenai baptisan Yohanes. Ada lima pengikut bersama-Nya, di antara mereka sebagian kelak menjadi murid-Nya di kemudian hari. Kaum Sanhedrin Yerusalem mengirimkan utusan-utusan dengan surat ditujukan ke semua tempat-tempat utama di Palestina di mana terdapat sekolah-sekolah Yahudi dan para rabi, mengatakan kepada mereka untuk berjaga-jaga terhadap Seorang, yang mengenai-Nya Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa Ia adalah yang akan datang dan bahwa Ia akan segera menghadirkan diri untuk pembaptisan. Mereka harus mengamat-amati orang ini dan menginformasikan sepak terjang-Nya, sebab andai Ia adalah sungguh Mesias, Ia tidak membutuhkan baptisan Yohanes. Para anggota Sanhedrin juga amat geram ketika mengetahui bahwa Yesus adalah Dia yang semasa kanak-kanak mengajar di Bait Allah. Para utusan juga pergi ke sebuah kota di jalanan dekat Hebron, empat jam dari laut, di wilayah di mana mata-mata Harun dan Musa menemukan banyak berkas anggur. Kota ini disebut Gaza. Terdapat suatu barisan tenda yang amat panjang yang terhampar dari kota hingga ke pantai. Di bawah tenda-tenda itu dipajang berbagai rupa barang-barang wol dan sutera yang dijual.

Yesus dan kelima pengikut mengajar di sana sini, turun ke wilayah dekat Sumur Yakub, di mana Ia merayakan Sabat. Ketika Ia dan rombongan kembali ke Nazaret, Santa Perawan pergi untuk menyongsong Putranya. Tetapi ketika Bunda Maria melihat bahwa Putranya tidak datang sendirian, ia berhenti di kejauhan dan pulang tanpa menyalami-Nya. Aku kagum atas penyangkalan dirinya. Yesus mengajar di sekolah di Nazaret; para perempuan kudus ada di sana.

Keesokan harinya, ketika Yesus mengajar di sinagoga di hadapan suatu himpunan besar orang, para perempuan kudus tidak hadir. Yesus disertai oleh kelima murid dan sekitar duapuluh pemuda Nazaret, teman-teman semasa kecil-Nya. Para pendengar bersungut-sungut mendengar ajaran-Nya. Tersebar bisik-bisik di antara mereka bahwa sekarang Ia, mungkin, akan menguasai tempat pembaptisan yang ditinggalkan Yohanes dan di sana membaptis seperti Yohanes. Tetapi, lanjut mereka, Ia amat berbeda dari Yohanes. Yohanes telah tinggal di padang gurun guna mempersiapkan diri bagi misinya, tetapi Yesus ini mereka kenal dengan baik, dan mereka memaklumkan bahwa mereka tidak akan membiarkan-Nya menipu mereka.


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Yesus Memulai Pewartaan-Nya di Depan Publik          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama