Bab 9
Yesus di Dusun Gembala Chimki

Yesus berkelana malam itu di antara dua lembah. Aku melihat-Nya terkadang berbicara dengan para pengikut-Nya dan lalu, lagi, undur diri dan bertelut dalam doa kepada BapaNya, sesudah itu barulah Ia menggabungkan diri kembali dengan mereka. Keesokan siangnya, aku melihat Yesus tiba di suatu dusun gembala yang rumah-rumahnya terserak di sana-sini. Ada sebuah sekolah, tapi tak ada imam yang tinggal di sana; masyarakatnya dilayani oleh imam yang datang dari daerah sekitar. Ketika Yesus tiba, sekolah tutup. Ia mengumpulkan para gembala di suatu ruang penginapan dan mengajar mereka di sana. Sebab Sabat menjelang, sore itu datang beberapa imam dari sekte Farisi; sebagian dari mereka berasal dari Nazaret. Yesus berbicara mengenai pembaptisan dan adven sang Mesias yang akan segera datang. Kaum Farisi amat murka terhadap-Nya; mereka menceritakan asal-usul-Nya yang miskin dan berusaha merendahkan-Nya. Yesus tidur di sana malam itu.

Dalam pengajaran-Nya pada hari sabat, Yesus menerangkan banyak perumpamaan. Ia minta sebutir biji sesawi, dan, ketika biji sesawi diberikan kepada-Nya, Ia berbicara beberapa waktu lamanya mengenai biji sesawi; mengatakan bahwa jika mereka mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, mereka akan dapat memindahkan pohon per di hadapan mereka ke dalam laut. Sebuah pohon per besar sarat dengan buah berdiri dekat sana. Kaum Farisi mencemooh ajaran-Nya, yang mereka anggap kekanak-kanakan. Yesus menjelaskan panjang lebar, tetapi aku telah lupa. Ia juga mengisahkan perumpamaan tentang hamba yang tidak setia.

Orang-orang dari daerah ini dan dari seluruh wilayah sekitarnya kagum kepada Yesus. Mereka menceritakan apa yang telah mereka dengar dari leluhur mereka mengenai ajaran dan karya nabi-nabi terakhir, dan mereka membandingkan Guru baru ini dengan para nabi itu, tetapi dengan pengecualian bahwa Ia jauh lebih lemah-lembut. Pemukiman gembala ini bernama Chimki. Bukit-bukit Nazaret dapat dilihat dari kejauhan, sebab jaraknya hanya dua jam perjalanan. Daerah itu merupakan suatu tempat kecil yang terpencil; hanya ada beberapa rumah saja di sekitar sinagoga. Yesus tinggal di rumah sebuah keluarga miskin yang nyonya rumahnya terbaring sakit. Yesus berbelaskasihan kepadanya dan menyembuhkannya dengan menumpangkan tangan atas kepala dan perutnya. Ia sembuh sama sekali dan melayani Tamu-nya di meja makan. Yesus melarangnya berbicara mengenai apa yang baru saja terjadi sampai Ia kembali dari pembaptisan. Ketika perempuan itu bertanya mengapakah ia tak boleh menceritakannya kepada siapapun, Yesus menjawab, “Jika engkau hendak menceritakannya kemana-mana, engkau akan menjadi bisu,” dan ia sungguh menjadi bisu dan tetap bisu hingga Yesus kembali dari pembaptisan. Pada waktu kejadian hingga kembalinya Yesus kira-kira empatbelas hari lamanya, sebab di Betulia atau Jezrael Ia berbicara tiga minggu.

Yesus mengajar selama tiga hari di sinagoga tempat ini. Kaum Farisi amat berang kepada-Nya. Yesus berbicara mengenai kedatangan Mesias dengan mengatakan, “Kalian mengharapkan Ia muncul dengan dikelilingi kemuliaan duniawi. Tetapi Ia telah datang, dan Ia akan menghadirkan diri sebagai seorang miskin. Ia akan mengajarkan kebenaran. Ia akan menerima lebih banyak celaan daripada pujian, sebab Ia menghendaki keadilan. Tetapi, janganlah memisahkan diri dari-Nya agar kalian jangan tersesat. Janganlah kalian seperti anak-anak Nuh yang mengejeknya ketika ia dengan begitu susah payah membangun bahtera yang akan menyelamatkan mereka dari air bah. Mereka semua yang tidak menertawakannya masuk ke dalam bahtera dan diselamatkan.” Lalu, berpaling kepada para murid, Ia berkata kepada mereka, “Janganlah memisahkan diri dari-Ku seperti Lot memisahkan diri dari Abraham ketika, mencari daerah-daerah yang lebih subur, ia pergi ke Sodom dan Gomora. Dan janganlah mencari kemuliaan dunia yang akan dibinasakan oleh api dari surga, agar kalian tidak diubah menjai tiang-tiang garam! Tinggallah bersama-Ku dalam segala pencobaan. Aku akan senantiasa menolong kalian, dstnya. Kaum Farisi yang semakin geram berseru, “Apakah ini yang Ia janjikan kepada mereka, padahal Ia Sendiri bukanlah apa-apa?” Lalu, berpaling kepada-Nya, mereka bertanya, “Bukankah Engkau dari Nazaret? Putra Yosef dan Maria?” Tetapi, Yesus dengan mengelak menjawab bahwa BapaNya akan menyatakannya. Kemudian mereka bertanya lebih lanjut, “Mengapakah Engkau berbicara di sini dan di tempat-tempat lain juga mengenai Mesias? Kami telah mendengar ajaran-Mu. Adakah Engkau sungguh berpikir bahwa kami akan membayangkan bahwa yang Engkau maksud adalah Dirimu Sendiri? Yesus menjawab, “Atas pertanyaan itu, Aku tak hendak mengatakan apapun, terkecuali kata-kata ini, ya, kalian berpikir demikian.” Kegemparan di sinagoga semakin menjadi, kaum Farisi memadamkan lampu-lampu, sementara Yesus dan para murid, meski hari sudah malam, meninggalkan tempat itu dan berkelana beberapa jauhnya menyusuri jalan raya. Aku melihat mereka tidur di bawah sebuah pohon.


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Yesus Memulai Pewartaan-Nya di Depan Publik          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama