Bab 16
![]() Yesus Bersama Eliud di Pemukiman Kusta
![]() Aku melihat Yesus berkelana bersama Eliud di arah barat daya Nazaret, tetapi tidak tepat di jalan raya. Ia hendak pergi ke Chim, sebuah pemukiman kusta. Mereka tiba di sana tengah hari, dan aku melihat Eliud berusaha mencegah Yesus memasukinya, agar Ia jangan menjadi najis; sebab, desak Eliud, jika orang tahu Ia telah ke sana, Ia tak akan diijinkan untuk pergi ke pembaptisan. Tetapi Yesus menjawab bahwa Ia tahu misi-Nya, bahwa Ia akan masuk, sebab di dalam sana ada seorang baik yang merindukan kedatangan-Nya. Mereka harus menyeberangi Sungai Kison. Pemukiman kusta terhampar dekat sebuah sungai yang terbentuk oleh aliran air Kison yang mengalir ke suatu kolam kecil tempat para lepra mandi. Dengan demikian, air yang dipergunakan itu tidak kembali ke Kison. Pemukiman ini sama sekali terkucil; tak seorang pun pernah datang ke sana. Kaum kusta tinggal di gubuk-gubuk yang terpencar. Tak ada orang lain di tempat itu terkecuali mereka yang terjangkit kusta. Eliud tinggal di kejauhan dan menanti Tuhan. Yesus memasuki salah satu dari gubuk-gubuk yang paling jauh di mana terbaring di atas tanah suatu makhluk malang yang seluruhnya terbungkus kain. Ia adalah seorang yang baik. Aku lupa bagaimana ia terjangkit kusta. Yesus menyapanya. Ia berusaha bangkit dan tampak amat tersentuh bahwa Tuhan berkenan mengunjunginya. Yesus memerintahkannya untuk bangkit dan meregangkan diri dalam aliran air yang ada dekat gubuk. Ia taat, sementara Yesus menjulurkan tangan di atas air. Kaki-kaki kaku si kusta menjadi rileks dan ia menjadi tahir. Lalu ia mengenakan jubahnya yang biasa, dan Yesus memerintahkannya untuk tidak berbicara apa-apa mengenai pentahirannya hingga Ia telah kembali dari pembaptisan. Si kusta menemani Yesus dan Eliud sepanjang perjalanan hingga Yesus memerintahkannya untuk kembali.
Aku melihat Yesus dan Eliud sepanjang hari berjalan menuju selatan melintasi Lembah Esdrelon. Terkadang mereka bercakap bersama, terkadang berjalan terpisah seakan dalam doa dan meditasi.
Cuaca tidak terlalu bagus pada saat itu, langit gelap dan berkabut di lembah. Yesus tidak membawa tongkat. Ia tidak pernah membawa tongkat. Tetapi Eliud membawa sebuah tongkat dengan lengkungan kecil di atasnya seperti tongkat para gembala. Yesus hanya mengenakan sandal, meski semacam sepatu, terdiri atas tenunan katun kasar yang tebal, digunakannya sekali waktu. Suatu ketika aku melihat Yesus dan Eliud di siang hari beristirahat dekat sebuah sumur dan menyantap roti.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|