Bab 17
Transfigurasi Yesus di Hadapan Eliud


Pada waktu malam, aku melihat mereka berjalan kaki, terkadang bersama, terkadang terpisah. Dan lalu aku menyaksikan sesuatu yang luar biasa, suatu penglihatan yang indah tak terperi. Sementara Yesus berjalan di depan, Eliud menyampaikan komentar atas perawakan Yesus yang simetris serta indah bentuknya. Yesus menjawab: “Jika engkau melihat tubuh ini dua tahun mendatang, engkau tiada akan mendapatinya indah ataupun simetris, begitu dahsyat mereka akan menganiaya serta menyengsarakan Aku.” Tetapi Eliud tidak memahami perkataan-Nya. Di atas segalanya, ia tak dapat memahami mengapa Yesus berbicara mengenai kerajaan-Nya yang akan segera datang sementara hanya ada cuma sedikit waktu; sebab ia pikir sepuluh atau bahkan duapuluh tahun pastilah berlalu sebelum kerajaan dapat didirikan. Ia tak dapat berpikir selain daripada itu, sebab dalam pikirannya hanya ada kerajaan duniawi.

Ketika mereka telah melangkah sedikit lebih jauh, Yesus berhenti dan meminta Eliud, yang mengikuti dengan pikiran kosong, untuk datang mendekat dan Ia akan menunjukkan kepadanya siapa DiriNya, akan kodrat tubuh-Nya, dan akan macam kerajaan-Nya. Eliud datang menghampiri Yesus dalam beberapa langkah. Kemudian Yesus mengarahkan mata ke surga dan berdoa. Suatu awan, seperti yang terlihat dalam badai, turun dan melingkupi keduanya. Dari luar, mereka tak dapat terlihat, tetapi di atas mereka terbukalah surga bercahaya yang tampak turun ke atas mereka. Di atas, aku melihat sebuah kota dengan tembok-tembok kemilau, aku melihat Yerusalem Surgawi! Seluruh interiornya diterangi dengan suatu cahaya berwarna pelangi. Aku melihat suatu figur seperti Allah Bapa, dan Yesus, tubuh-Nya sepenuhnya bercahaya dan transparan, dihubungkan dengan-Nya dengan berkas-berkas cahaya. Eliud sejenak berdiri memandang ke atas seolah dalam ekstasi, dan lalu rebah prostratio dengan wajah mencium tanah. Eliud tetap dalam posisi demikian hignga penampakan dan semarak cahaya memudar dan lenyap. Yesus kembali ke keadaan-Nya semula, dan Eliud mengikuti-Nya tanpa dapat berkata apa-apa, tercekam dengan apa yang baru saja ia lihat. Penampakan itu serupa Transfigurasi, tetapi aku tidak melihat Yesus terangkat.

Aku pikir Eliud tidak berumur panjang untuk melihat Penyaliban Kristus. Yesus lebih bersikap rahasia terhdap Eliud daripada terhadap para Rasul, sebab Eliud mendapat amat banyak pencerahan dan sangat familier dengan banyak misteri yang berhubungan dengan keluarga Yesus. Yesus menganggapnya sebagai teman dan sahabat dan memperlengkapinya dengan wibawa, sehingga ia dapat berbuat banyak bagi komunitas-Nya. Ia adalah salah seorang Esseni yang paling terpelajar. Pada masa Yesus, kaum Esseni tidak tinggal bersama di pegunungan-pegunungan seperti sebelumnya; mereka lebih terserak di segenap kota-kota. Aku mendapatkan penglihatan yang menakjubkan ini sekitar pukul duabelas malam.

Pagi hari, aku melihat Yesus dan Eliud tiba di sebuah padang gembala. Kala itu tengah hari dan para gembala telah keluar dari gubuk-gubuk mereka dan ada bersama kawanan ternak. Mereka datang menyongsong Yesus, yang telah mereka kenal. Mereka menyembah-Nya dan lalu menghantar Yesus dan Eliud ke sebuah naungan di mana mereka menyimpan peralatan memasak. Di sini mereka membasuh kaki Yesus dan Eliud, mempersiapkan tempat duduk serta menyiapkan roti dan cawan-cawan kecil di hadapan tamu mereka. Mereka memanggang beberapa ekor burung tekukur untuk para tamu mereka. Burung-burung itu bersarang di atap-atap gubuk dan berlompatan di sekitarnya dalam jumlah besar seperti ayam. Dan sekarang aku melihat Yesus meminta Eliud pergi. Eliud berlutut untuk menerima berkat-Nya. Para gembala ada di sana. Yesus mengatakan kepada Eliud bahwa ia akan mengakhiri hari-harinya dalam damai, bahwa jalan yang Ia Sendiri harus lalui akan terlalu sulit baginya, bahwa Ia telah memasukkannya dalam komunitas-Nya, bahwa ia telah melakukan bagiannya di kebun anggur, dan bahwa ia akan menerima ganjarannya dalam kerajaan-Nya. Yesus menjelaskan hal ini dengan perumpamaan tentang para pekerja di kebun anggur. Eliud amat khidmad oleh sebab penglihatan malam sebelumnya, amat khusuk dan terkesan secara mendalam. Aku pikir sesudahnya ia dibaptis oleh para murid. Ia menyertai Yesus sebagian perjalanan dari padang gembala. Tuhan memeluknya, dan ia berpisah dengan perasaan bergejolak.

Tempat ke mana Yesus hendak pergi untuk merayakan Sabat dapat dilihat dari sini. Sebagian dari sanaknya dulu tinggal di sana. Tempat ke mana Ia sekarang pergi seorang diri disebut Gur. Tempat itu dibangun di atas sebuah gunung. Saudara laki-laki Yosef, yang kemudian pindah ke Zebulon dan yang sering berhubungan dengan Keluarga Kudus, dulu tinggal di sana. Yesus pergi tanpa menarik perhatian orang ke sebuah penginapan di mana mereka membasuh kaki-Nya dan menyajikan hidangan untuk-Nya. Ia memiliki sebuah kamar bagi DiriNya Sendiri. Ia meminta sebuah gulungan Kitab Suci dari sinagoga dibawa kepada-Nya. Dari gulungan itu Ia membaca dan berdoa, terkadang berdiri, terkadang berlutut, kerap mengangkat mata-Nya ke surga. Ia tidak pergi ke sekolah. Suatu ketika aku melihat beberapa orang datang ke penginapan dan minta berbicara dengan Yesus, tapi Ia tak hendak menemui mereka.


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Yesus Memulai Pewartaan-Nya di Depan Publik          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama