Bab 18
![]() Sekilas Mengenai Para Murid yang Pergi ke Pembaptisan
![]() Aku melihat para murid yang diutus Yesus dengan membawa pesan tiba di Kapernaum. Mereka berjumlah sekitar lima orang. Mereka bercakap dengan Maria, dan lalu dua orang dari mereka pergi ke Betsaida menemui Petrus dan Andreas. Yakobus Muda, Simon, Tadeus, Yohanes dan Yakobus Tua ada di sana. Para murid berbicara mengenai kelemahlembutan, kebaikan dan kebijaksanaan Yesus, sementara para pengikut Yohanes Pembaptis memaklumkan dengan antusias hidup laku tapa guru mereka dan menyatakan bahwa belum pernah sebelumnya mereka mendengar tafsiran Taurat dan Para Nabi yang demikian. Bahkan Yohanes berbicara dengan antusias mengenai Yohanes Pembaptis meski ia telah mengenal Yesus. Orangtuanya dulu tinggal hanya beberapa jam jauhnya dari Nazaret dan Yesus mengasihinya bahkan semasa kanak-kanak. Para murid merayakan Sabat di sini.
Keesokan harinya aku melihat kesembilan murid bersama mereka yang disebutkan di atas, dalam perjalanan ke Tiberias; dari sana mereka menuju Yohanes, melewati dekat Efron dan lalu melintasi padang gurun menuju Yerikho. Petrus dan Andreas teristimewa tampak menonjol dengan antusiasme mereka sementara mereka membicarakan Yohanes Pembaptis. Menurut mereka, Yohanes adalah seorang dari suku imam yang terhormat; ia dididik oleh kaum Esseni di padang gurun, ia tidak akan menderita kekacauan sekelilingnya, ia seorang yang lurus dn bijaksana. Kemudian murid-murid Yesus ganti membicarakan kelemahlembutan dan kebijaksanaan Guru mereka. Yang lain menanggapi dengan sengit bahwa banyak kekacauan muncul dari sikap Yesus dan mereka menyebutkan contoh-sontoh sebagai bukti dari apa yang mereka katakan. Murid-murid Yesus menjawab bahwa Guru mereka, juga, telah dididik oleh kaum Esseni dan bahwa, terlebih lagi, Ia baru-baru ini saja pulang dari berkelana. Tetapi Yohanes tidak ikut ambil bagian dalam percakapan ini. Aku tidak mendengarnya mengatakan apa-apa lagi dalam perdebatan itu. Mereka berangkat bersama-sama ke tempat pembaptisan, tetapi setelah beberapa jam mengambil arah berbeda. Sementara aku mendengarkan percakapan mereka, aku berpikir, “Manusia sama saja dulu dan sekarang.”
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|