Bab 19
Yesus di Gofna

Gur, di mana Yesus berdoa seorang diri di penginapan, terletak tak jauh dari sebuah kota bernama Magedo dan sebuah padang bernama sama. Aku melihat dengan jelas bahwa menjelang akhir dunia, di padang itu akan terjadi pertempuran dengan Anti-Kristus. Kala fajar menyingsing, Yesus bangun, menggulung pembaringan-Nya, meletakkan sekeping uang di atasnya, memasang ikat pinggang dan berangkat. Jalanan menghantar-Nya melintasi banyak kota dan desa, tetapi Ia tidak menjumpai seorang pun dan tak bermalam di penginapan manapun. Ia melintasi Gunung Gerizim dekat Samaria, yang terletak di sebelah kiri, sementara Ia berkelana ke arah selatan. Sekali waktu Ia menyantap buah-buah berry dan buah-buahan lain, dan dengan tangan kosong atau dengan sehelai daun menyedok air dan melegakan dahaga-Nya.

Menjelang sore, Yesus memasuki Gofna, sebuah kota di Gunung Efraim. Kota itu dibangun di atas dasar yang sangat tidak rata, sebagian tinggi, sebagian rendah, banyak kebun-kebun dan taman-taman rekreasi tersebar di antara rumah-rumah. Beberapa kerabat Yoakim tinggal di sini, tetapi mereka tidak mempunyai hubungan yang akrab dengan Keluarga Kudus. Yesus bermalam di sebuah penginapan di mana mereka membasuh kaki-Nya dan menyajikan kepada-Nya sedikit hidangan. Namun segera datang ke penginapan beberapa orang sanak-Nya dengan disertai beberapa orang Farisi yang baik, dan menghantar-Nya ke kediaman mereka sendiri, salah satu dari rumah-rumah terindah di kota. Kota itu sendiri merupakan kota penting dan pada masa itu mempunyai yurisdiksi atas sebagian dari wilayah sekitarnya. Sanak Yesus adalah seorang pejabat dan banyak bekerja dengan tulis-menulis. Aku pikir kota itu merupakan bagian dari Samaria. Yesus diterima dengan hormat. Ada beberapa tamu di rumah sanak-Nya dan semuanya, berdiri ataupun berjalan, mengambil makanan dan minuman yang dihidangkan di sebuah taman rekreasi. Yesus tidur di sana malam itu.

Satu hari perjalanan jauhnya dari Gofna ke Yerusalem. Ada sebuah sungai kecil di wilayah ini. Pada waktu Kanak-kanak Yesus hilang di Bait Allah, Keluarga Kudus pergi ke Gofna mencari-Nya, sebab ketika mereka kehilangan kanak-kanak di Michmas, mereka pikir Ia mungkin pergi ke tempat sanak-Nya di sana. Maria amat khawatir kalau-kalau Yesus telah tercebur ke dalam sungai kecil itu.

Yesus pergi ke sinagoga dan meminta tulisan dari salah seorang nabi, dan Ia mengajar mengenai pembaptisan dan Mesias. Ia memberikan bukti kepada para pendengar-Nya dari kitab nabi-nabi, bahwa telah tiba saat kedatangan-Nya. Ia menyebutkan peristiwa-peristiwa yang akan mendahului kedatangan-Nya, dan yang sesungguhnya sudah digenapi, menyinggung teristimewa satu peristiwa yang terjadi tiga tahun sebelumnya. Aku tak ingat sekarang apakah peristiwa khusus itu suatu perang, atau apakah bahwa tongkat kuasa telah berpindah dari Yehuda. Demikianlah Ia memerinci bukti-bukti dan tanda-tanda yang telah digenapi yang mendahului kedatangan Mesias. Ia menyinggung juga mengenai berlipat-gandanya sekte-sekte dan bentuk-bentuk yang tak religius dalam begitu banyak upacara-upacara mereka. Ia mengatakan kepada mereka bahwa Mesias akan ada di tengah-tengah mereka, dan bahwa mereka tak akan mengenali-Nya. Ia menyinggung dalam kata-kata sesuatu seperti berikut ini, menyangkut hubungan yang ada antara Diri-Nya dan Yohanes. “Akan ada seorang yang akan menunjukkan Dia (Mesias), tetapi kalian tidak akan mengenali-Nya. Kalian ingin melihat seorang pahlawan, seorang tokoh termashyur, seorang yang dikelilingi kebesaran dan pengikut-pengikut yang amat terpelajar. Kalian tidak akan mengenali-Nya sebagai Mesias Dia yang datang di antara kalian jauh dari kekayaan dan otoritas, tak disertai semarak dan kebesaran duniawi, Dia yang pengikut-pengikut-Nya dalah para petani dan buruh yang buta huruf, yang pengikut-Nya terdiri dari kaum pengemis, kaum cacat, kaum kusta dan pendosa. Dengan cara ini Yesus berbicara panjang lebar, menafsirkan nubuat-nubuat, dan mengemukakan dengan jelas hubungan antara DiriNya dan Yohanes. Meski demikian, tak pernah sekalipun Ia mengatakan “Aku”, melainkan menyebut diri dalam bentuk orang ketiga. Pengajaran-Nya menghabiskan sebagian besar waktu hari itu. Sanak-Nya menyimpulkan bahwa Ia pastilah seorang utusan, seorang pembuka jalan bagi Mesias yang dinantikan. Sekembalinya Yesus ke rumah, mereka menyerahkan sebuah buku kepada-Nya di mana mereka telah mencatat semua yang terjadi di Bait Allah atas Yesus, Putra Maria, dalam usianya yang keduabelas. Mereka terkejut akan kesamaan antara apa yang dikatakan-Nya dulu dan pengajaran-Nya sekarang, dan mereka terlebih lagi terheran-heran tatkala membaca catatan itu.

Tuan rumah adalah seorang duda yang telah lanjut usia. Kedua puterinya - keduanya janda - tinggal bersamanya. Aku mendengarkan kedua puterinya membicarakan perkawinan Yosef dan Maria di Yerusalem yang mereka hadiri. Mereka mengenangkan keagungan perkawinan itu, betapa kaya rayanya Anna, tetapi betapa berubahnya keadaan keluarga itu kini. Mereka berbicara sebagaimana biasa dilakukan orang-orang dunia; nada dakwaan dan celaan terlontar dalam perkataan mereka, seolah orang-orang yang mereka bicarakan begitu tercela. Sementara mereka bercakap-cakap demikian dan, seperti para perempuan pada umumnya, membicarakan hal-hal istimewa dalam perkawinan dan gaun pengantin Maria, aku melihat suatu penglihatan yang terinci dari keseluruhan upacara dan teristimewa perhiasan yang dikenakan Santa Perawan. Para lelaki tengah sibuk mencari-cari apa yang telah ditulis bertahun-tahun sebelumnya mengenai Yesus dan pengajaran-Nya semasa kanak-kanak di Bait Allah. Orangtua Yesus dengan cemas mencari-Nya di sini, dan demikianlah kabar di mana dan bagaimana Ia ditemukan sampai kepada mereka. Perkara itu telah banyak menarik perhatian, teristimewa karena Ia adalah sanak mereka.

Sementara sanak-Nya masih memperlihatkan keheranan atas hubungan antara ajaran-Nya dulu dan ajaran-Nya sekarang, dengan mana mereka terlebih lagi berprasangka baik terhadap-Nya, Yesus mengatakan kepada mereka bahwa Ia harus pergi dan, kendati protes mereka, berangkat disertai beberapa orang laki-laki. Mereka harus menyeberangi sebuah sungai kecil dengan melintasi sebuah jembatan batu di mana tumbuh pepohonan. Mereka berkelana beberapa jam lamanya ke sebuah dataran yang diselimuti rerumputan hijau. Di sinilah Patriark Yusuf ketika Yakub menyuruhnya pergi menyusul saudara-saudaranya di Sikhem. Wilayah-wilayah yang baru saja dikunjungi Yesus juga kerap dikunjungi Yakub. Menjelang sore hari Yesus memasuki sebuah dusun gembala di pinggir sebuah sungai kecil, dan para pengikut meninggalkan-Nya di sana. Dusun ini terbentang di kedua sisi sungai; bagian yang di seberang sungai lebih besar. Sinagoga berada di sisi ini. Tuhan pergi ke sebuah penginapan di mana berkumpul dua kelompok calon baptis. Mereka sedang dalam perjalanan melintasi padang gurun menuju tempat yang ditunjuk. Mereka telah menyiarkan kabar di sini mengenai kedatangan Yesus. Ia berbicara dengan mereka sore itu, dan mereka berangkat keesokan paginya. Para pelayan membasuh kaki Tuhan. Yesus ikut ambil bagian dalam sebuah perjamuan ringan dan lalu undur diri untuk berdoa dan beristirahat.


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Yesus Memulai Pewartaan-Nya di Depan Publik          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama