Bab 6
![]() Yesus di Kapernaum dan di Danau Genesaret
![]() Hari Sabat telah berlalu; malam itu Yesus pergi bersama para murid ke Kapernaum. Mempelai laki-laki, ayahnya, dan beberapa yang lain menemani Yesus beberapa jauhnya. Kaum miskin telah dibekali dengan berlimpah dalam perjamuan perkawinan, sebab tak nampak ada yang disajikan kedua kalinya di meja; apapun yang masih tersisa segera dibagi-bagikan.
Karena dua hari puasa segera mengikuti Sabbat, aku melihat masakan dibereskan terlebih dahulu. Semua perapian diselubungi dan jendela-jendela yang tidak sungguh diperlukan ditutup. Di rumah-rumah mereka yang kaya, terdapat wadah-wadah kecil di atas tungku di mana, dengan ditutup abu panas, makanan disimpan dalam keadaan hangat. Yesus menjalani puasa-Nya di Kapernaum di mana, juga, Ia mengajar di sinagoga. Dua kali sehari, mereka yang sakit dibawa kepada-Nya dan Ia menyembuhkan mereka. Para murid yang dari Betsaida pulang ke rumah, tetapi sebagian dari mereka sesudahnya kembali lagi. Yesus menjelajahi negeri untuk mengajar, tetapi di waktu-waktu istirahat Ia tinggal bersama Maria.
Andreas, Saturnin, Aram, Themeni, dan Eustachius diutus Yesus ke tempat pembaptisan yang besar di Yordan di bagian Yerikho sebelah sini. Tempat itu telah ditinggalkan Yohanes, dan para murid sekarang akan membaptis di sana. Yesus pergi bersama mereka beberapa jauhnya, dan lalu berbelok ke Betulia di mana Ia mengajar dan menyembuhkan mereka yang sakit. Dari sana Ia berjalan kembali antara tujuh hingga delapan jam jauhnya menuju Hanaton, sebelah baratlaut Kapernaum, di mana dekatnya ada sebuah bukit yang dulu dipergunakan oleh para nabi untuk mengajar. Bukit itu menanjak lembut sekitar satu jam, dan di atasnya terhampar suatu area yang dibangun di masa silam untuk mengajar. Tempat itu terdiri dari sebuah tempat duduk batu yang tinggi dengan dikelilingi tiang-tiang, di atas mana sebuah tenda dapat dibentangkan sebagai perlindungan terhadap matahari dan hujan. Area yang dinaungi itu dapat memuat himpunan besar hadirin. Tenda dibuka di akhir tiap pengajaran. Dari pegunungan ini muncul tiga bukit, salah satunya adalah Bukit Sabda Bahagia. Dari tempat di mana Yesus mengajar terbentang pemandangan yang luas: Laut Galilea berada di bawah orang yang memandang, dan orang dapat melihat jauh sekeliling hingga ke Nazaret. Sebagian dari gunung adalah daerah yang subur dan berpenghuni, tetapi tidak demikian dengan tempat di mana Yesus mengajar. Tempat itu dikelilingi oleh pondasi-pondasi tembok yang telah roboh, di atas mana masih dapat terlihat sisa-sisa dari beberapa menara. Sekeliling gunung terhampar Hanaton, Betanat, dan Nejel. Sekelilingnya memberikan kesan bahwa daerah-daerah itu dulunya adalah sebuah kota yang besar.
Yesus bersama tiga orang murid: salah seorang putera dari bibi yang sudah janda dari mempelai laki-laki Kana; putera seorang janda yang lain; dan Yonatan, saudara sepupu Petrus. Ketiga murid ini memanggil orang banyak ke pengajaran Yesus di bukit. Yesus mengajar di sini mengenai roh-roh yang berbeda dalam diri manusia dari beragam asal yang berbeda, ya, bahkan dari keluarga yang sama, dan mengenai roh yang harus mereka terima melalui Baptisan. Dengan roh terakhir ini, mereka semua akan menjadi satu; satu dalam pertobatan, penebusan, dan silih, pula satu dengan Bapa Surgawi. Kemudian Ia memberikan tanda-tnda dengan mana mereka akan dapat mengenali pada tingkat yang mana mereka telah menerima Roh Kudus dalam Baptisan. Ia mengajar juga mengenai doa dan permohonan pribadi. Aku takjub mendengar-Nya menjelaskan beberapa permohonan dari Doa Bapa Kami, meski secara keseluruhan Ia belum mengulanginya. Pengajaran ini berlangsung dari siang hingga sore hari, ketika Ia turun ke Betanat dan bermalam di sana. Malam sebelumnya Ia lewatkan di Hanaton.
Keesokan harinya Yesus pergi dari Betanat menuju danau. Lima orang lagi murid Yohanes datang kepada Yesus di Betanat. Mereka dari Apheca, kota asal St Thomas, yang terletak di suatu wilayah sebelah utara Mediteranian. Mereka telah lama bersama Yohanes, tetapi sekarang mereka mengikuti Yesus.
Menjelang siang aku melihat Yesus dan para murid-Nya di sebuah bukit kecil sekitar satu setengah jam dari danau, antara Betsaida dan tempat di mana Yordan mengalir. Mereka memandang ke arah bawah sana di mana mereka melihat Petus, Yohanes, dan Yakobus dalam perahu-perahu mereka. Petrus mempunyai sebuah kapal besar; di dalamnya tampak pelayan-pelayannya; tetapi Petrus sendiri pada saat itu ada di sebuah perahu kecil yang ia kemudikan sendiri. Yohanes dan Yakobus, bersama ayah mereka, mempunyai sebuah kapal besar dan beberapa perahu kecil. Aku melihat perahu kecil Andreas dekat perahu-perahu Zebedeus, tetapi ia sendiri ada di Yordan. Ketika para murid melihat teman-teman mereka di danau, mereka hendak turun untuk memanggil mereka. Tetapi Yesus tak mengijinkan. Aku mendengar para murid bertanya: "Bagaimana orang-orang di bawah sana masih pergi menangkap ikan setelah melihat apa yang Engkau lakukan dan mendengarkan pengajaran-Mu?" Tetapi Yesus menjawab: "Aku belum memanggil mereka. Mereka, dan khususnya Petrus, menjalankan usaha besar di mana banyak orang menggantungkan nafkah mereka. Aku menyuruh mereka untuk melanjutkannya, dan sementara itu berjaga menantikan panggilan-Ku. Hingga saat itu tiba ada masih banyak hal yang harus Aku lakukan. Aku juga masih harus ke Yerusalem untuk merayakan Paskah."
Sektar duapuluh enam tempat tinggal ada di sisi barat bukit, dihuni terutama oleh para petani dan keluarga-keluarga nelayan. Sementara Yesus menghampiri rumah-rumah ini, seorang yang kerasukan berteriak-teriak mengejar-Nya: "Itu Dia! Itu Dia datang! Nabi di hadapan siapa kita harus melarikan diri!" dan segera Ia dikelilingi oleh segerombolan makhluk yang demikian, berteriak-teriak dan mengamuk, yang diikuti oleh para penjaga mereka. Yesus memerintahkan mereka untuk tenang dan untuk mengikuti-Nya. Kemudian Ia naik ke atas bukit dan mengajar. Di sana ada sekitar seratus orang, termasuk mereka yang kerasukan, di sekeliling-Nya. Ia berbicara mengenai roh-roh jahat, mengenai bagaimana melawan roh-roh itu, dan mengenai pembaharuan hidup. Mereka yang kerasukan dibebaskan dari roh-roh yang merasuki mereka. Mereka menjadi sama sekali tenang, mereka menangis, mereka mengucap syukur, dan menyatakan bahwa mereka sekarang tak dapat ingat apapun mengenai apa yang terjadi atas mereka sepanjang masa kerasukan. Di antara makhluk-makhluk malang ini ada sebagian yang dibawa dalam keadaan terbelenggu bersama dari berbagai daerah sekitar; teman-teman mereka mendengar bahwa sedang ada dalam perjalanan ke sana seorang Nabi yang sesuci Musa. Setelah segala kesulitan, pastilah mereka akan kehilangan kesempatan bertemu Yesus andai salah seorang dari yang kerasukan itu tidak lolos dan berteriak-teriak mengejar-Nya.
Dari tempat ini Yesus pergi untuk menggabungkan diri dengan BundaNya di daerah antara Kapernaum dan Betsaida. Kapernaum adalah sebuah kota kecil sebelah utara dan tak jauh dari bukit. Sore itu ketika Sabbat dimulai, Yesus mengajar di sinagoga di Kapernaum. Sebuah perayaan sedang dilangsungkan. Perayaan itu ada hubungannya dengan Tobia, yang mengunjungi bagian wilayah ini dan melakukan banyak perbuatan baik. Ia juga telah memberikan warisan kepada sekolah-sekolah dan sinagoga-sinagoga. Yesus menyampaikan pengajaran mengenai mengucap syukur.
Sesudah Sabbat, Yesus kembali kepada BundaNya dengan siapa Ia berbicara secara pribadi hingga larut malam. Ia berbicara mengenai kegiatan-Nya di masa mendatang: Ia akan pertama-tama pergi ke Yordan, dan lalu merayakan Paskah di Yerusalem, selanjutnya memanggil para rasul-Nya, dan menampilkan diri di hadapan publik. Ia menubuatkan aniaya yang harus Ia tanggung di Nazaret, menyinggung karya-Nya sesudah itu, dan menjelaskan bagaimana Maria dan para perempuan lain hendaknya ikut ambil bagian di dalamnya. Di sana pada waktu itu, di rumah Maria, ada seorang perempuan yang telah lanjut usianya. Ia adalah janda malang, yang adalah seorang kerabat yang dikirim Anna kepada Maria sebagai pelayan di Gua Palungan. Sekarang janda ini telah begitu tua hingga lebih tepat dikatakan Maria melayaninya daripada ia melayani Maria.
Bersama delapan murid, sebelum fajar Yesus memulai perjalanan-Nya ke tempat pembaptisan di Yordan. Perjalanan mereka melintasi sisi timur danau dan mendaki bukit dari mana mereka sebelumnya melihat perahu-perahu para rasul. Sungai Yordan di sini mengalir melalui dasar sungai yang dalam. Sekitar satu setengah jam sebelum membualkan airnya ke dalam danau, sungai dibentangi sebuah jembatan yang tinggi dan curam. Jembatan inilah yang diseberangi Tuhan dan para murid. Di seberang sungai, di sebuah pojok terpencil dekat danau, terdapat sebuah perikanan kecil dikelilingi oleh banyak jaring-jaring yang dihamparkan. Tempat itu disebut Corozain Kecil. Sekitar satu jam ke arah utara dari danau terhampar Betsaida-Julias. Corozain Besar beberapa jam jauhnya sebelah timur danau, di sana tinggallah Matius si Pemungut Cukai.
Yesus menuruni pesisir timur danau dan tinggal bermalam di Hippos. Keesokan paginya Ia melanjutkan perjalanan ke Gadara di mana dekat sana Ia menyembuhkan seorang yang kerasukan setan. Makhluk malang ini dihantar kepadanya dalam keadaan terbelenggu, tetapi ia berhasil meloloskan diri dan mulai berteriak-teriak: "Yesus, Engkau Putra Daud! Yesus! Kemanakah Engkau hendak pergi? Engkau hendak menghalau kami!" Yesus berdiri tenang, memerintahkan iblis untuk diam dan pergi dari orang itu, sekaligus menunjukkan kemana ia harus pergi.
Beberapa jam dari Gadara, Yesus menyeberangi Yordan kembali dan pergi ke arah baratdaya, meninggalkan Scythopolis di sebelah kiri. Ia menyeberangi Gunung More ke Jezrael, sebuah kota di sebelah barat dataran Esdrelon. Yesus menyembuhkan banyak orang di sana secara terbuka di depan sinagoga. Tetapi Ia tinggal beberapa jam saja di Jezrael, hingga Magdalena yang, atas desakan serius Marta, telah datang bersamanya untuk menemui Yesus, tak menjumpai-Nya setibanya di sana. Ia hanya mendengar mengenai mukjizat-mukjizat-Nya dari bibir mereka yang telah disembuhkan. Kedua saudari itu lalu berpisah di sini, dan Magdalena mengayunkan langkahnya kembali ke Magdalum.
Tempat selanjutnya di mana aku melihat Yesus adalah Ai, yang tak jauh dari Betel, dan sekitar sembilan jam jauhnya dari tempat pembaptisan. Ai di masa silam telah dihancurkan, dan di kemudian hari sebagian dipulihkan kembali. Ai adalah sebuah tempat peristirahatan kecil. Yesus menyembuhkan dan mengajar di sana.
Di antara kaum Farisi di Ai ada sebagian yang hadir di Bait Allah pada saat Yesus mengajar ketika usia-Nya duabelas tahun. Sekarang mereka menyebutnya sebagai sama sekali munafik. Ia telah, demikian kata mereka, di sinagoga orang-orang terpelajar mengambil tempat di antara para cerdik pandai, berdebat dengan mereka, dan lalu, seolah menuntut informasi dari pihak lawan-lawan-Nya. Ia telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan macam ini kepada para guru: "Bagaimana pendapatmu? Katakan, bilamanakah Messias akan datang?" Sesudah mengumpulkan pendapat mereka, Ia mengakhirinya dengan memamerkan pengetahuan-Nya Sendiri yang unggul. Sekarang mereka mempertanyakan apakah Yesus adalah Kanak-kanak itu atau bukan.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|