Bab 7
![]() Yesus Mengijinkan Baptisan Diberikan di Sungai Yordan
![]() Sungai Yordan
Dari Ai Yesus berangkat ke tempat yang dulu adalah tempat baptisan Yohanes, terletak di Yordan tiga jam jauhnya dari Yerikho. Andreas dan banyak murid yang lain telah datang sekitar satu jam jauhnya untuk menyongsong Yesus. Beberapa dari murid Yohanes, sebagian juga dari Nazaret, ada di sini. Beberapa dari mereka pergi mendahului ke sebuah dusun kecil Ono, sekitar satu jam jaraknya dari tempat baptisan, dan mengumumkan bahwa Yesus akan berada di sana untuk merayakan Sabbat dan menyembuhkan mereka yang sakit. Murid-murid mengatakan kepada orang banyak bahwa Yesus melanjutkan karya Yohanes dan mengajar, dan bahwa secara jelas dan efektif Ia akan menyempurnakan dasar yang telah dibangun Yohanes. Di luar Ono dan sekitar satu setengah jam dari tempat pembaptisan ada sebuah penginapan pribadi untuk akomodasi Yesus. Lazarus membelinya bagi Yesus dan menempatkan seorang di sana untuk mengurus makanan, meski Yesus pada umumnya menyantap makanan-Nya dalam keadaan dingin. Penginapan ini berfungsi sebagai suatu tempat perhentian bagi-Nya apabila Ia berada di bagian wilayah itu, dan dari situ Ia pergi berkeliling ke desa-desa sekitar untuk mengajar dan membaptis. Setiba-Nya di Ono untuk merayakan Sabbat, Yesus mengajar di sinagoga dan menyembuhkan banyak orang sakit yang dibawa ke sana, di antaranya seorang perempuan malang yang kurus kering yang menderita sakit pendarahan.
Belakangan ini, Herodes kerap mendatangi Yohanes, tetapi Yohanes selalu menanggapinya dengan dingin sebagai seorang pezinah. Secara batin Herodes mengakui bahwa Yohanes benar, tetapi isterinya amat murka terhadap Yohanes. Yohanes tak lagi membaptis, dan Yesus sekarang sepenuhnya adalah subyek dari khotbah-khotbahnya. Segenap calon baptis dikirimnya menyeberangi Yordan kepada-Nya.
Di tempat pembaptisan, banyak perubahan telah dibuat oleh para murid yang dikirim dari Kana ke sana, dan semuanya sesuai perintah Yesus. Sekarang tempat pembaptisan menampilkan kesan pesta dan semua diatur dengan terlebih baik dibandingkan ketika Yohanes di sana. Karena orang banyak yang ingin menyeberang, perahu tambang dipindahkan ke titik sungai yang lebih rendah, lebih jauh dari wilayah melingkar yang besar yang dibangun Yohanes di udara terbuka sekeliling kolam baptis. Lokasi di mana Andreas, Saturnin dan para murid yang lain membaptis secara bergantian atas perintah Yesus, adalah sebuah pulau kecil di mana Ia Sendiri telah dibaptis. Sekarang pulau itu dinaungi oleh sebuah naungan besar. Sementara para murid membaptis, Yesus mengajar dan mempersiapkan para calon untuk menerima baptisan. Kolam di mana Yesus dibaptis sekarang telah sangat berubah. Kelima kanal yang mengalir dari Yordan menuju kolam, dan yang pertamanya ditutup, sekarang dibuka, dan keempat batu dari tengah, pula batu tiga sudut yang besar, yang bergurat-gurat merah, yang di tepinya Yesus berdiri ketika Roh Kudus turun atas-Nya, semua telah dipindahkan. Batu-batu itu telah dibawa ke tempat baptisan yang baru.
Tempat di mana Yesus dibaptis adalah tempat yang sama di mana Tabut Perjanjian berdiri; batu-batu di kolam Baptis adalah batu-batu di mana Tabut Perjanjian disemayamkan di dasar Sungai Yordan; fakta-fakta ini hanya diketahui oleh Yesus dan Yohanes, dan yang tak pernah dibicarakan oleh keduanya. Demikian pula, Tuhan adalah satu-satunya yang tahu bahwa batu-batu ini sekarang membentuk dasar kolam baptisan. Orang-orang Yahudi telah lama melupakan batu-batu persemayaman ini, dan ini juga tidak diberitahukan kepada para murid. Andreas telah memahat sebuah kolam melingkar pada batu tiga sudut yang berada di atas keempat batu lainnya dalam sebuah lubang yang berisi air yang mengelilingi batu-batuan ini seperti sebuah kanal. Air ini, juga air dalam kolam batu tiga sudut, telah dibawa dari kolam baptisan Yesus, dan Yesus telah memberkatinya. Ketika para calon berdiri di kanal sekeliling kolam segitiga, air mencapai hingga dada mereka.
Dekat tempat baptisan ada semacam altar di mana diletakkan jubah-jubah baptisan. Dua dari para murid menumpangkan tangan ke atas pundak mereka yang dibaptis sementara Andreas atau Saturnin, terkadang yang lain, mencelupkan tangan dan mencedok tiga kali ke dalam kolam dan mencurahkan air ke atas kepala mereka yang dibaptis dan membaptis mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Mereka yang membaptis, pula mereka yang menumpangkan tangan, mengenakan sebuah jubah putih panjang berikat, dan dari pundak mereka tergantung selendang putih panjang seperti stola lebar. Yohanes biasa membaptis dari sebuah kerang berlubang tiga dari mana air mengalir dalam tiga aliran, dan kata-kata yang ia ucapkan adalah Yehovah dan Ia yang diutus, agak berbeda dari yang sekarang diucapkan oleh para murid pada saat pembaptisan. Tak seorang pun dari mereka yang telah dibaptis oleh Yohanes dibaptis ulang di sini; akan tetapi aku pikir setelah turunnya Roh Kudus, pada baptisan yang dilakukan di Kolam Betsaida, mereka dibaptis ulang. Pula di sini belum ada perempuan yang dibaptis. Baptisan dengan dibenamkan sebanyak tiga kali, aku lihat pertama kali dilakukan di Kolam Betsaida.
Ada suatu lubang pada naungan tepat di atas kolam Baptisan. Para calon baptis berdiri di tepi, orang yang membaptis dan wali baptis berdiri di ujung batu.
Yesus mengajar dari sebuah podium guru yang tinggi di udara terbuka. Apabila hari panas terik, sebuah tenda atau naungan dibentangkan di atasnya. Subyek pengajaran Yesus adalah baptisan, tobat, datangnya Kerajaan Allah, dan Messias, yang harus mereka cari bukan di kalangan terpandang dunia ini, melainkan di kalangan mereka yang rendah dan miskin. Ia memaklumkan baptisan ini sebagai pembersihan, pembasuhan, sementara baptisan Yohanes adalah baptisan tobat. Ia berbicara juga mengenai Baptisan Api, Baptisan Roh, yang akan datang.
Semak belukar dan pepohonan yang ditanam Yohanes dalam bentuk sebuah anjang-anjang sekeliling kolam baptis tumbuh tinggi menjulang di atas tanam-tanaman lainnya. Pada puncaknya yang runcing aku melihat sebuah figur seperti seorang kanak-kanak kecil. Figur itu tampak muncul dari batang anggur, lengan-lengan kecilnya terulur dalam tindakan menebarkan apel-apel kuning dengan satu tangan, dan bunga-bunga mawar dengan tangan yang lain. Itu adalah sisa-sisa dari hiasan perayaan yang dilangsungkan untuk merayakan dimulainya misi pembaptisan Yesus.
Yesus sekarang pergi bersama beberapa dari para murid ke arah selatan dari tempat Baptisan dan menuju sebelah barat Laut Mati. Ia memasuki wilayah di mana Melkisedek singgah ketika ia mengukur Yordan dan gunung-gungung. Lama sebelum Abraham, ia telah memimpin leluhur para Patriark ke sana. Tetapi kota yang mereka bangun telah hancur bersama Sodom dan Gomora. Aku melihat pada saat itu, sekitar setengah jam jauhnya dari Laut Mati, di tengah suatu wilayah terpencil di mana tampak gua-gua dan batu-batu karang hitam yang bergerigi, tembok-tembok dan menara-menara bobrok di kota Hazezon Thamar yang telah hancur. Apa yang sekarang tampak sebagai Laut Mati, dulunya adalah kota-kota kafir yang tenggelam, hanyalah Sungai Yordan. Di sini sekitar seperempat jam lebarnya. Orang-orang, yang tinggal dalam gua-gua dan berbagai macam bangunan yang telah runtuh beberapa jauhnya dari laut, bukanlah orang-orang Yahudi asli. Mereka adalah para budak yang termasuk dalam suku pengembara yang menetap di daerah-daerah itu, dan kepada siapa mereka wajib melakukan segala macam pekerjaan ladang. Mereka adalah orang-orang miskin dan sederhana dan sangat dipandang rendah. Mereka memandang kedatangan Yesus di antara mereka sebagai suatu anugerah tak terkira dan mereka memberi-Nya sambutan yang sangat hangat. Yesus menyembuhkan banyak dari antara mereka.
Pada masa sekarang wilayah itu tidak begitu terpencil seperti di masa Yesus, tetapi di abad-abad awal tempat itu berbuah dan indah tak terkira. Pada masa Abraham wilayah berubah oleh karena formasi Laut Mati, dari salah satu wilayah yang paling luar biasa menjadi sebuah padang gurun kering. Pesisir Yordan pada waktu itu bertembokkan bebatuan dan di atasnya dulu berdiri banyak kota dan dusun; gunung-gunung dan bukit-bukit nan indah berdiri di antara mereka. Seluruh wilayah diselimuti kebun-kebun kurma, anggur, buah-buahan dan ladang-ladang gandum. Hasilnya yang melimpah ruah melampaui yang dapat digambarkan. Sebelumnya terhadap formasi Laut Mati, tepat di bawah kedalamannya yang paling dalam, Sungai Yordan terbagi menjadi dua cabang antara kota-kota yang sesudahnya menjadi tenggelam menjadi satu. Salah satu dari cabang-cabangnya ini mengalir ke timur, menerima dalam alirannya air dari banyak sungai-sungai yang lebih kecil; yang lain mengairi padang guurn yang dilalui Keluarga Kudus pada waktu mengungsi ke Mesir, hingga sejauh wilayah Mara, di mana Musa menjadikan air yang pahit menjadi manis, dan di mana leluhur Anna pernah singgah. Ada ladang garam di sekitar kota-kota itu, tetapi tidak membawa dampak buruk pada air banyak sungai di sekelilingnya. Suku-suku yang tinggal berjauhan di wilayah ini yang sesudahnya menjadi begitu terkucil, menggunakan air Yordan dan mendapatinya sungguh baik.
Leluhur jauh Abraham, yang menetap di Hazezon oleh Melkisedek, telah menjadi begitu merosot akhlaknya, dan Abraham, karena belas-kasihan Allah, dibimbing ke Tanah Terjanji. Melkisedek berada di wilayah-wilayah ini jauh sebelum Yordan ada. Ia telah mengukur dan menetapkan semuanya. Ia kerap datang dan pergi, dan terkadang ia disertai oleh beberapa orang laki-laki yang tampaknya adalah para budak.
Sesudahnya Yesus bersama para murid pergi ke arah menuju Betlehem. Setelah pembatisan-Nya Ia menyeberangi lembah para gembala. Orang-orang di sana bergantung hidupnya pada kafilah-kafilah yang lewat. Letaknya sekitar empat jam dari Betania dan berada di perbatasan antara Yudea dan Benyamin.
Banyak orang kerasukan di Betharaba. Mereka berlarian di luar kota berteriak-teriak bahwa Yesus tengah datang. Yesus memerintahkan mereka untuk membalut diri, dan beberapa saat kemudian mereka telah membuat celemek dari dedaunan. Yesus membebaskan mereka dari roh-roh jahat dan, saat memasuki kota, mengutus kepada mereka utusan-utusan dengan membawa pakaian. Ada sebagian dari antara mereka yang tubuhnya biasa sekonyong-konyong membengkak menjadi sangat besar.
Andreas dan lima murid lain telah meninggalkan tempat pembaptisan dan mendahului Tuhan ke Betharaba untuk memaklumkan kedatangan-Nya dan untuk memaklumkan bahwa Ia akan berada di sana untuk merayakan Sabbat.
Yesus dan para murid melewatkan malam di sebuah penginapan khusus, salah satu dari penginapan cuma-cuma, seperti pada masa-masa itu selalu dapat ditemukan di berbagai kota akomodasi bagi para guru dan rabbi yang bepergian. Lazarus, Yusuf dari Arimatea, dan yang lain dari Yerusalem telah datang ke sana untuk menemui Yesus.
Yesus mengajar di sinagoga, juga dari sebuah kursi batu yang berdiri di area publik yang diperuntukkan bagi tujuan demikian. Khalayak ramai memenuhi segala jalanan dan sudut sebab mereka terlalu besar jumlahnya melebihi daya tampung sekolah. Yesus menyembuhkan banyak orang dari beragam jenis penyakit; mereka yang sakit itu dibawa para murid kepada-Nya dengan menerobos khalayak ramai. Lazarus dan Yusuf dari Arimatea berdiri di kejauhan.
Di penghujung Sabbat, Tuhan kembali ke Ono bersama para murid. Mereka melalui kota kecil Bethagla, satu dari tempat-tempat perhentian Anak-anak Israel sesudah mereka menyeberangi Yordan, sebab mereka tidak semua sekaligus menyeberang pada tempat yang sama. Mereka menyeberang dalam kelompok-kelompok pada titik-titik berbeda di dasar sungai yang kering. Ketika tiba di Bethagla, mereka menata pakaian dan mengenakan ikat pinggang. Yesus melintasi batu Tabut Perjanjian di mana Yohanes menyelenggarakan perayaan.
Lazarus dan Yusuf dari Arimatea kembali ke Yerusalem. Nikodemus tidak datang. Ia lebih menarik diri sebab jabatan yang diembannya, tetapi ia melayani Yesus secara diam-diam, dan hingga akhir menginformasikan kepada Komunitas kecil apabila bahaya mengancam.
Keesokan harinya adalah perayaan pertama bulan baru, dan aku melihat bahwa golongan pelayan dan pegawai negeri di Yerusalem menikmati libur. Hari itu dirayakan sebagai festival sukacita, hari istirahat, dan karenanya tak ada pembaptisan.
Panji-panji Perayaan Bulan Baru melambai-lambai dari tiang-tiang bendera yang panjang di atap sinagoga. Simpul-simpul besar dibuat pada jarak-jarak tertentu pada tongkat-tongkat, dan di antara simpul-simpul gulungan-gulungan pita melambai dalam hembusan angin. Jumlah simpul menunjukkan kepada mereka yang di kejauhan bulan apa yang baru saja dimulai. Panji-panji yang demikian juga dikibarkan sebagai tanda kemenangan atau tanda bahaya.
Sepanjang hari Yesus sibuk mempersiapkan Baptisan orang-orang yang telah berkumpul di sana pada malam hari dan berkemah di sekitarnya; tetapi tak ada pembaptisan sebab sebuah perayaan sedang dilangsungkan untuk memperingati mangkatnya seorang raja yang jahat (Alexander Jannaeus). Tempat baptisan telah ditata sangat indah dan dihiasi. Andreas dan para murid lain memulai pagi-pagi benar keesokan harinya pembaptisan mereka yang telah dipersiapkan oleh Yesus pada hari sebelumnya.
Sore sebelumnya Lazarus telah kembali bersama Obed, putera Simeon, dan bersama mereka Yesus memulai perjalanan-Nya pagi-pagi benar keesokan harinya menuju wilayah dekat Betlehem, melintasi antara Bethagla dan Ofra, yang lebih ke barat. Yesus melakukan perjalanan ini bersama Lazarus guna mendengarkan berita-berita apa yang beredar mengenai DiriNya di Yerusalem, juga untuk memberikan pengajaran kepada Lazarus, yang akan ia sampaikan kepada Komunitas kecil, seperti bagaimana sebaiknya mereka berlaku pada situasi tertentu. Mereka mengambil jalan yang dulu dilalui Yosef dan Maria dalam perjalanan ke Betlehem, dan dalam sekitar tiga jam sampai ke suatu barisan pemukiman miskin dan terkucil milik para gembala. Lazarus mengatakan kepada Yesus segala yang dibicarakan orang mengenai-Nya di Yerusalem, dan bahwa mereka berbicara tentang-Nya dalam cara yang setengah menertawakan dan setengah ingin tahu. Mereka mengatakan bahwa mereka ingin tahu apakah Ia akan datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah dan, jika Ia datang, apakah Ia akan berani mengadakan mukjizat-mukjizat-Nya di sebuah kota besar seperti di hadapan orang-orang Galilea yang bodoh. Ia memberitahu Yesus juga mengenai mata-mata kaum Farisi dan mengenai apa yang mereka laporkan mengenai-Nya di berbagai tempat. Yesus memuaskan keingintahuan Lazarus mengenai hal-hal tersebut, dan mengarahkan perhatiannya pada berbagai ayat dalam kitab-kitab para Nabi di mana semua telah dinubuatkan. Ia mengatakan bahwa Ia akan sekitar delapan hari lebih lama di Yordan, dan akan kembali ke Galilea, selanjutnya pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah, dan sesudah itu memanggil para murid-Nya. Yesus menghibur Lazarus mengenai Magdalena, yang dikatakan-Nya bahwa telah turun ke atas jiwanya sepercik keselamatan, yang akan sepenuhnya menguasainya.
Mereka melewatkan sebagian besar hari itu di tengah kediaman para gembala, di mana mereka dijamu dengan roti, madu, dan buah-buahan. Di sini tinggal hanya sekitar duapuluh satu perempuan dari kalangan gembala, semuanya janda. Sebagian memiliki anak-anak yang telah dewasa, yang menopang hidup mereka di masa tua mereka. Kediaman mereka hanyalah bilik-bilik yang dipisahkan satu sama lain dengan pagar dari semak belukar. Sebagian dari perempuan ini dulu mengunjungi Gua Palungan pada waktu kelahiran Kristus dan menyampaikan persembahan. Yesus mengajar di sini. Ia memasuki sebagian bilik-bilik dan menyembuhkan mereka yang sakit. Ada seorang yang sudah sangat lanjut usia dan kurus kering, terbaring di atas pembaringan terbuat dari dedaunan. Yesus membimbingnya keluar dengan memegang tangannya. Para perempuan ini mempunyai sebuah kamar makan dan kamar bersama.
Lazarus dan Obed kembali ke Yerusalem, sementara Yesus melanjutkan kunjungan dan penyembuhan mereka yang sakit. Menjelang pukul tiga siang, aku melihat Yesus lagi di tempat pembaptisan.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|