Bab 9
![]() Yesus Menyembuhkan Puteri Yairus si Esseni di Phasael. Panggilan Pertama Magdalena kepada Pertobatan.
Di akhir perayaan, Yesus meninggalkan Ono bersama duapuluh satu murid dan berkelana ke Galilea. Perjalanan-Nya melintasi wilayah di mana Yakub memiliki sebuah ladang dan di antara rumah-rumah gembala di mana dari salah satu rumah Yosef dan Maria diusir secara kasar dalam perjalanan mereka ke Betlehem. Yesus mengunjungi para penghuni penginapan yang telah menunjukkan keramah-tamahan kepada para pengelana kudus, dan mengajar mereka; bersama mereka yang tidak ramah, Ia melewatkan malam dan menegur mereka agar bertobat. Perempuan pemilik rumah masih hidup, meski terbaring sakit di pembaringan. Yesus menyembuhkannya. Kemudian Ia melintasi Aruma di mana sebelumnya Ia berada. Yairus, seorang keturunan Chariot si Esseni, tinggal di sekitar sana, di tempat yang agak kumuh, Phasael. Beberapa waktu sebelumnya ia telah memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan puterinya yang sakit, dan Yesus telah berjanji untuk melakukannya, meski tidak pada saat itu juga. Walau puterinya telah meninggal, Yairus sekarang mengirim seorang utusan untuk menemui-Nya dan mengingatkan-Nya akan janji-Nya. Yesus mengutus para murid datang terlebih dahulu setelah menunjukkan suatu tempat di mana mereka akan bertemu dengan-Nya lagi, sementara Ia Sendiri menemani utusan Yairus kembali ke Phasael.
Ketika Ia memasuki rumah Yairus, puteri Yairus telah dibaringkan berbalut kain kafan siap dimakamkan, teman-temannya menangis sekelilingnya. Yesus memerintahkan agar para tetangga dipanggil masuk dan kain kafan serta lenan dilepaskan. Kemudian dengan memegang tangan si gadis yang telah meninggal, Ia memerintahkannya untuk bangkit. Sang gadis melakukannya dan berdiri di hadapan-Nya. Ia berusia sekitar enambelas tahun dan ia bukan seorang yang baik. Ia tidak mengasihi ayahnya meski ayahnya melimpahinya dengan hadiah yang tak terkira. Yairus seorang yang saleh dan murah hati, dan tak segan-segan berkomunikasi dengan kaum miskin dan terbuang. Itulah sumber kedongkolan hati puterinya. Yesus membangkitkannya dari kematian baik jiwa maupun badan. Ia berubah, dan beberapa waktu sesudahnya menggabungkan diri dengan para perempuan kudus. Yesus memperingatkan mereka yang hadir untuk tidak membicarakan mukjizat yang baru saja mereka saksikan. Karena keinginan untuk merahasiakan ini pula Ia tidak mengijinkan para murid menyertai-Nya. Yairus ini bukanlah Yairus dari Kapernaum yang puterinya juga, di kemudian hari, dibangkitkan Yesus dari kematian.
Setelah meninggalkan Phasael, Yesus mengayunkan langkah dan menyeberangi Yordan, lalu melanjutkan perjalanan ke arah utara melalui Peraea hingga Socoth, di mana Ia kembali menyeberangi sisi barat sungai dan pergi ke Jezrael.
Yesus mengajar di Jezrael dan mengadakan banyak mukjizat di hadapan khalayak ramai. Segenap murid dari Galilea berkumpul di sini untuk menemui-Nya. Natanael Chased, Natanael sang mempelai, Petrus, Yakobus, Yohanes, putera-putera Maria Kleopas, semuanya ada di sana. Lazarus, Marta, Serafia (Veronica) dan Yohana Khuza, yang datang sebelumnya dari Yerusalem, telah datang mengunjungi Magdalena di Puri Magdalum guna membujuknya untuk pergi bersama mereka ke Jezrael untuk bertemu, jika tidak mendengarkan, Yesus yang bijak, mengagumkan, paling fasih berbicara dan paling menawan, yang dikagumi seluruh negeri. Magdalena menyerah pada bujukan para perempuan dan, dengan sangat enggan, pergi bersama mereka ke sana. Sementara ia berdiri di depan jendela sebuah penginapan dan memandang ke bawah ke arah jalanan, Yesus dan para murid berjalan lewat. Yesus memandang dalam kepadanya sementara Ia lewat, dengan tatapan yang menembusi jiwanya. Suatu perasaan kacau yang luar biasa meliputi Magdalena. Tersiksa hebat, ia berlari dari penginapan dan, tercekam oleh suatu perasaan yang menguasainya mengenai kemalangannya sendiri, menyembunyikan diri di sebuah rumah penampungan bagi para penderita kusta dan para perempuan yang sakit pendarahan. Rumah itu semacam rumah sakit di bawah pengawasan seorang Farisi. Orang-orang penginapan dari mana Magdalena melarikan diri, yang tahu akan hidup yang ia jalani, berseru: "Itu tempat yang tepat baginya, di antara para penderita kusta dan orang-orang yang didera sakit pendarahan!"
Tetapi Magdalena melarikan diri ke rumah penampungan kaum kusta karena perasaan aib yang dahsyat yang bangkit dalam jiwanya oleh tatapan Yesus, sebab ia telah berhasil memposisikan diri di kalangan perempuan terhormat dan karena kesombongannya, tak hendak berdiri di antara khalayak ramai kaum miskin dan orang kebanyakan. Dengan ditemani Lazarus, Magdalena kembali ke Magdalum bersama Marta dan para perempuan lain. Sabbat berikutnya dirayakan di sana oleh mereka, sebab Magdalum memiliki sebuah sinagoga.
sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
|
|