Bab 11
Yesus di Betoron.
Penderitaan dan Kesengsaraan Para Murid

Menjelang pukul delapan pagi ketika Yesus tiba di Betoron. Beberapa murid pergi menuju kediaman para tua-tua dan meminta kunci sinagoga, sebab Guru mereka hendak menyampaikan suatu pengajaran; para murid yang lain menyebar menyusuri jalan-jalan dan memanggil orang datang, sementara Yesus pergi bersama yang lain ke sinagoga, yang segera dipenuhi para hadirin. Ia mengajar lagi dengan kata-kata yang tajam mengenai perumpamaan tuan kebun anggur yang para hambanya dibunuh oleh para penggarap kebun anggur yang tidak setia, yang puteranya yang telah Ia utus kepada mereka juga mengalami nasib yang sama, dan yang pada akhirnya memberikan kebun anggur kepada penggarap-penggarap lain. Ia berbicara juga mengenai penganiayaan yang dialami para nabi dan penahanan Yohanes, mengatakan bahwa mereka akan menganiaya Dia juga dan akan membunuh-Nya, dan Ia mengakhiri pengajaran dengan menubuatkan pengadilan dan malapetaka yang akan menimpa Yerusalem. Pengajaran ini membangkitkan kegemparan besar di kalangan kaum Yahudi. Sebagian bersukacita, sementara yang lain menggumam penuh amarah satu sama lain: "Darimana datangnya orang yang sama sekali tak diundang ini? Tak seorang pun tahu akan kedatangan-Nya!" Dan sebagian yang sudah mendengar bahwa ada perempuan-perempuan, para pengikut Yesus, di penginapan di lembah, pergi untuk menanyai mereka mengenai rencana Guru mereka.

Yesus menyembuhkan beberapa dari antara mereka yang sakit demam, dan sesudah beberapa jam lamanya Ia meninggalkan kota.

Veronica, Yohana Khuza, janda Obed sudah tiba di penginapan dan mempersiapkan makan siang. Yesus dan para murid bersantap dengan berdiri, sesudah itu mereka mengenakan ikat pinggang dan melanjutkan kembali perjalanan mereka. Yesus mengajar pada hari yang sama di Kibzaim mengenai subyek yang sama seperti di Betoron, juga di beberapa pemukiman kecil para gembala. Tak ada murid yang hadir di Kibzaim, tetapi mereka bertemu kembali di sebuah rumah besar milik seorang gembala. Rumah itu dikelilingi oleh bangunan-bangunan tambahan dan berdiri di perbatasan Samaria. Maria dan Yosef disambut dengan ramah di sana dalam perjalanan mereka ke Betlehem, setelah dengan sia-sia mencari penginapan di tempat-tempat lain. Di sini Yesus dan para murid, sekitar limabelas orang jumlahnya, bersantap dan tidur. Lazarus dan para peremuan telah kembali ke Betania.

Keesokan harinya Yesus dan para murid terkadang bersama, terkadang dalam kelompok-kelompok terpisah, melintasi dengan cepat beberapa kota besar dan kecil yang terhampar di sebuah wilayah beberapa jam luasnya. Gabaa dan Najoth, sekitar empat jam dari Kibzaim, ada di antaranya. Tak di satu tempat ini Yesus menyempatkan diri pergi ke sinagoga untuk mengajar, akan tetapi Ia mengajar orang banyak yang berkumpul untuk mendengarkan-Nya di bukit-bukit di udara terbuka, di tempat-tempat umum, dan di jalan-jalan. Beberapa dari murid tinggal bersama Yesus, sementara yang lain menyebar melintasi lembah-lembah dan dusun-dusun gembala guna memangil para penghuninya datang ke tempat-tempat yang hendak dilalui Yesus. Kerja sepanjang hari itu dilakukan dengan penderitaan dan keletihan yang luar biasa, dengan terus pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Yesus menyembuhkan banyak orang yang sakit, sebagian dari mereka dibawa kepada-Nya, tetapi yang lain berseru sendiri memohon pertolongan-Nya. Ada beberapa orang tidak waras di antara mereka. Banyak mereka yang kerasukan berteriak-teriak kepada-Nya, tetapi Ia memerintahkan mereka untuk diam dan pergi.

Apa yang membuat pekerjaan pada hari itu terlebih lagi meletihkan adalah disposisi buruk orang dan cemooh kaum Farisi. Tempat-tempat ini, sebab dekat Yerusalem, penuh orang yang telah ambil bagian dalam menentang Yesus. Begitulah, seperti terjadi sekarang di kota-kota kecil, mereka berbicara mengenai berbagai hal tanpa mengerti apa yang mereka bicarakan. Kepada orang-orang yang demikianlah sekonyong-konyong Yesus muncul bersama rombongan para murid dan ajaran-Nya yang serius dan penuh kecaman. Ia mengulang pengajaran-pengajaran yang disampaikan di Betoron, berbicara mengenai rahmat yang sekarang ditawarkan untuk terakhir kalinya, sesudah itu akan datang hari Penghakiman, dan lagi Ia menyinggung perlakuan buruk terhadap para Nabi, penahanan Yohanes, dan aniaya yang ditujukan kepada Diri-Nya. Ia menyampaikan perumpamaan tentang Tuan kebun anggur, yang sekarang telah mengutus Putra-Nya. Ia mengatakan bahwa Kerajaan akan segera datang dan bahwa Putra Raja akan segera berkuasa. Ia kerap berseru, "Celakalah!" kepada Yerusalem dan kepada mereka yang tak hendak menerima Kerajaan-Nya, yang tak hendak bertobat. Pengajaran-pengajaran yang keras dan penuh ancaman ini diselingi oleh banyak tindakan belas-kasihan dan penyembuhan mereka yang sakit. Dengan cara seperti ini, Yesus berkelana dari satu tempat ke tempat lain.

Para murid harus menangung banyak derita, dan kerap kali itu sangat berat bagi mereka. Setibanya di suatu kota atau desa dan memaklumkan kedatangan Yesus, mereka kerap mendengar kata-kata cemooh: "Apa?! Dia datang lagi! Apalah yang Ia kehendaki? Darimana Ia datang? Tidakkah Ia dilarang untuk berkhotbah?" dan orang-orang itu menertawakan mereka, mengejek dan memperolok mereka. Sungguh ada sedikit orang yang bersukacita mendengar kedatangan Yesus, tetapi jumlah mereka sangatlah sedikit. Tak seorang pun mencoba menyerang Yesus Sendiri, tetapi di mana pun Ia mengajar dengan dikelilingi para murid, atau berjalan menyusuri jalanan dengan diikuti para murid, orang banyak meneriaki mereka. Orang-orang itu menghentikan para murid dan menghujani mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang lancang, berpura-pura mereka salah mengerti atau hanya separuh mengerti perkataan-Nya yang keras, dan sekarang menuntut penjelasan. Sementara itu seruan-seruan lain menggema, sorak sukacita atas penyembuhan-penyembuhan yang baru diadakan Yesus. Hal ini membingungkan orang banyak dan mereka mundur dan meninggalkan-Nya. Dan demikianlah Ia melanjutkan perjalanan cepat dan melelahkan ini hingga sore tanpa istirahat ataupun makan minum.

Aku memperhatikan betapa masih lemah dan manusiawinya para murid pada mulanya. Jika selama pengajaran Yesus, mereka ditanyai apa maksud-Nya, mereka mengelengkan kepala seolah mereka belum paham apa yang sesungguhnya Ia maksudkan. Pun mereka kurang puas dengan keadaan mereka. Mereka berpikir dalam hati: "Sekarang kita telah meninggalkan segala sesuatu, dan apakah yang kita dapatkan selain dari segala keributan dan rasa malu? Kerajaan apakah yang selalu Ia bicarakan itu? Apakah sungguh Ia akan meraja?" Itulah jalan pikiran mereka. Mereka menyembunyikannya dalam hati, meski sering kebimbangan itu menyatakan diri dalam wajah mereka. Yohanes saja yang bertindak dengan kesahajaan seorang kanak-kanak. Ia sepenuhnya taat dan bebas dari kebimbangan. Akan tetapi para murid telah melihat dan masih akan melihat begitu banyak mukjizat!

Sungguh menyentuh hati merenungkan bahwa Yesus tahu segala jalan pikiran mereka, dan kendati demikian bersikap seolah sama sekali tak tahu-menahu. Ia tak berubah dalam perilaku-Nya, melainkan tetap tenang, lembut, dan tulus melanjutkan karya-Nya.

Yesus berkelana hingga larut malam hari itu. Ketika tiba di tepi sebuah sungai kecil yang merupakan perbatasan Samaria, Ia dan para murid berhenti untuk bermalam di antara para gembala dari siapa mereka menerima sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Air sungai tak layak diminum. Sungai itu merupakan suatu aliran kecil dan di sini, tak jauh dari sumbernya di kaki Gerizim, berbalik tajam menuju barat.


sumber : “The Lowly Life And Bitter Passion Of Our Lord Jesus Christ And His Blessed Mother Together With The Mysteries Of The Old Testament: from the visions of Blessed Anne Catherine Emmerich”; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Dari Penutupan Paskah Pertama          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya next   up  Halaman Utama